Menuju Sekda Definitif, Penetapan Posisi Sekda Pemprov Bengkulu Ditargetkan Awal 2026

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Proses pengisian jabatan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu kini memasuki tahap krusial.

Seleksi jabatan strategis Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu telah mencapai babak akhir dengan diumumkannya tiga nama terbaik hasil panitia seleksi.

Ketiga nama tersebut selanjutnya diserahkan kepada Gubernur Bengkulu untuk ditentukan siapa yang paling layak menduduki jabatan Sekda definitif. 

Pj Sekda Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, memastikan seluruh tahapan seleksi telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku dan kini tinggal menunggu keputusan kepala daerah.

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Mukomuko Jelang Nataru Masih Tinggi, Tertinggi Rp3.005 per Kg

BACA JUGA:IPAL Mie Gacoan Disorot DLH Bengkulu, Limbah Cair Dinilai Belum Memenuhi Baku Mutu

Dari tiga besar yang telah diumumkan, satu nama akan ditetapkan sebagai pejabat pimpinan OPD definitif sesuai hak prerogatif Gubernur Bengkulu.

“Ya, sudah diumumkan tiga besar. Dari tiga besar itu sudah kita laporkan ke Pak Gubernur. Selanjutnya akan ditetapkan salah satunya. Tentu ini menjadi hak prerogatif Pak Gubernur untuk memilih atau bahkan tidak memilih dari OPD-OPD yang dituju,” ujar Herwan Antoni, Selasa 23 Desember 2025.

Herwan menegaskan, panitia seleksi hanya bertugas menyampaikan hasil penilaian secara objektif berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sejak awal. 

Keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Gubernur Bengkulu sebagai pemegang kewenangan tertinggi dalam penentuan pejabat pimpinan OPD.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada tahapan seleksi lanjutan, termasuk tes kejiwaan terpisah, karena seluruh aspek kesehatan fisik dan mental telah menjadi bagian dari persyaratan dan indikator penilaian dalam proses seleksi.

BACA JUGA:Wabup Mukomuko Buka Gerakan Pangan Murah untuk Tekan Harga Pangan

BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Majukan Launching Belungguk Point, Tak Digelar di Malam Tahun Baru

“Tidak ada lagi seleksi kejiwaan. Itu sudah masuk dalam persyaratan masing-masing. Nanti hasilnya dilihat bagaimana kesehatannya, bagaimana kejiwaannya. Karena ini sangat penting ketika seseorang memimpin sebuah organisasi,” jelasnya.

Sumber: