Perekrutan Karyawan PT. TLB Transparan dan Tidak Dipungut Biaya

BENGKULU - PLTU Bengkulu 2x100 MW menegaskan bahwa proses perekrutan karyawan dilakukan secara transparan tanpa di pungut biaya. Sehingga jika ada oknum yang meminta pungutan biaya, sudah dipastikan hal tersebut bukan dari PLTU Bengkulu. Human Resource (HR) PT. TLB, Mutiara Andini saat ditemui di kantornya Selasa (25/2) menjelaskan dalam proses perekrutan pihaknya melibatkan kampus. Seperti Universitas Bengkulu (Unib) dan Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (Unihaz) Bengkulu. "Kita kerja sama dengan mereka sehingga pada saat ada perekrutan, mereka bisa memasang pengumuman di mading kampus. Selain itu, kita juga ada akun di Jobstreet. Jadi kita melalui itu," jelas Mutia--sapaan akrab Mutiara Andini. Mutia mengatakan karyawan yang diterima bekerja di perusahaan tersebut adalah orang-orang yang memang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan sesuai dengan bidang masing-masing. Lebih jauh Mutia memaparkan jika dalam proses rekruitmen karyawan dilakukan secara bersih dan transparan. Tidak pernah dilakukan dalam perekrutan harus menyerahkan sejumlah uang agar bisa lulus dan diterima. "Pungutan apapun itu tidak pernah ada," tegasnya. Selain itu, dalam perekrutan terhadap security lalu, PLTU Bengkulu 2x100 MW juga bekerja sama dengan LPM Kelurahan Teluk Sepang. Hal itu juga dalam rangka rekruitmen yang dilakukan secara transparan dan prioritas putra daerah Bengkulu. Mutia menambahkan, PLTU Bengkulu 2x100 MW memiliki beberapa perusahaan yang tergabung di dalam nya yakni kontraktor dan operator. "Jika dari kontraktor ataupun operator melakukan pungutan biaya untuk perekrutan karyawan, bisa langsung di laporkan ke PT TLB," ujar Mutia. Sementara itu, salah seorang staf PT. TLB, Rian yang merupakan lulusan Universitas Bengkulu mengaku dalam proses rekruitmen dilakukan sesuai dengan bidangnya. "Saya diterima di sini melalui proses seleksi," tutur pria jebolan Teknik Elektro Unib tersebut. (zie)