BENTENG - Harga karet saat ini masih sangat terpuruk. Salah seorang toke karet di Talang Empat, Marijon mengatakan saat ini di tingkat petani, hanya Rp 4 ribu per kilogramnya. Pabrik pengolah karetpun sudah mulai menampung karet rakyat.
"Itu untuk karet yang kualitas tergolong bagus, misalnya kekeringannya," jelasnya.
Harga karet ini belum naik sejak Maret lalu. Bahkan, pembelian karet dari petani juga sempat terhenti karena pihak pabrik tutup. Imbas dari pandemic Corona. Lantaran pengusa tidak bisa menjual karet ke luar negeri.
Belum lagi ketika menjual karet ke pabrik, banyak uji atau tahapan yang harus ditempuh, sebelum harga karet ditetapkan.
"Karet yang kami juga disortir, sama ketika kami membeli dari petani langsung," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Provinsi Bengkulu, Rusbandi menjelaskan harga karet saat ini Rp 6.500 per kilogram hingga Rp 7.000 perkilonya.
Meski demikian, harga juga disesuaikan dengan kondisi atau mutu karet. Kadar kering Karetg yang biasanya sampai di pabrik di kisaran 50 persen.
Sementara untuk karet yang menetes dari pohon 30 persen, tiga hari disimpan 40 persen, dan karet umur seminggu 50 persen kadar keringnya.
"Kondisi karet juga menjadi syarat penghitungan penetapan harga beli di pabrik," demikian Rusbandi.(vla)