KEPAHIANG - Tidak hanya anggaran yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja yang terdampak oleh upaya penanganan Covid-19. Bahkan dana hibah pengembangan pembangunan Masjid Agung Baitul Hikmah Kepahiang pun tak luput dari relokasi. Sebanyak 40 persen dari total Rp 5 miliar dana hibah pembangunan masjid tersebut dialihkan untuk penanganan Covid-19. Dikatakan Sekda Kabupaten Kepahiang, Zamzami Zubir, SE, MM, saat ini sisa dana hibah untuk peningkatan pembangunan Masjid Agung Kepahiang sebesar Rp 3,5 miliar tetap akan dimanfaatkan untuk pembangunan. ‘’Jadi tetap ada untuk Masjid Agung, hanya saja 40 persennya sudah kita tarik untuk Covid-19. Pembangunan tetap dilaksanakan dengan anggaran tersisa,’’ jelas Sekda. Terkait pembentukan Yayasan Masjid Agung Baitul Hikmah Kepahiang, Sekda mengatakan saat ini seluruh prosesnya sudah selesai, tinggal menunggu ditandatangani Bupati Kepahiang. Setelah itu barulah yayasan ini bisa mengajukan dana hibah. "Untuk pembentukan yayasan, udah tuntas. Tinggal tanda tangan Pak Bupati, kemudian baru bisa kita ajukan dana hibah untuk memulai pengembangan pembangunan masjid,’’ sampainya. Adapun item pengembangan pembangunan masjid terbesar di Kabupaten Kepahiang ini meliputi interior, pembangunan pagar, rehabilitasi toilet dan tempat berwudhu, tower serta sound system. ‘’Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi soal dana hibah. Tahun ini juga masjid kita tersebut sudah sempurna dibangun," demikian Sekda. (sly)
Dana Hibah Untuk Masjid Ikut Terdampak
Kamis 18-06-2020,10:38 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :