KOTA MANNA - Nelayan pantai Pasar Bawah mengeluhkan sulitnya masuk pelabuhan darurat nelayan di pantai Pasar Bawah. Ironisnya, sejak dihentikan pengerukan beberapa waktu lalu menjadi salah satu faktor kerap terjadi kecelakaan laut yang menimbulkan korban jiwa dan materi bagi nelayan. Aktivitas pengerukan alur muara pantai Pasar Bawah dihentikan hampir satu tahun. Akibatnya akses menuju masuk ke dermaga darurat, mengalami kendala bagi para nelayan. Bahkan pendangkalan muara pantai Pasar Bawah, membuat gelombang jadi tidak menentu. Kondisi tersebut sering menimbulkan korban jiwa. Khususnya kepada nelayan yang baru pergi atau nelayan yang akan masuk ke dermaga. Salah seorang nelayan pantai Pasar Bawah, Samsir (40), mengaku dirinya sekarang sudah berhenti melaut, karena takut. Karena kondisi ombak yang tak menentu, ditambah tak ada pemecah gelombang para nelayan sangat khawatir akan terjadi kecelakaan. Apalagi ombak pantai Pasar Bawah sering menelan korban jiwa. ‘’Sekarang kondisinya semakin dangkal serta para nelayan khawatir terjadi kecelakaan di laut. Karenanya kami sebagai nelayan meminta pemerintah segera kembali mengeruk muara alur masuk,’’ terang Samsir. Selain itu, dua nelayan pantai Pasar Bawah Mardian dan Parjono berharap ada kepastian dari pemerintah, supaya ada pengerukan alur masuk. Kalau kondisi ini dibiarkan berlarut, bakal menjadi momok menakutkan bagi nelayan. Dengan tidak adanya kelanjutan pengerukan muara pantai Pasar Bawah, berakibat minimnya jumlah tangkapan ikan. Karena nelayan merasa khawatir pergi melaut. Terlebih sudah banyak korban meninggal akibat dihantam ombak. ‘’Bagaimana lagi pencarian hanya di laut. Kini kondisi yang ada seperti itu. Jadi sekarang kami meminta pihak terkait cepat tanggap masalah ini,” ujar Mardian.(tek)
Pengerukan Alur Muara Pasar Bawah Dihentikan
Senin 22-06-2020,14:37 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :