BENGKULU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis, pada Juni lalu Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,04 persen lebih rendah dari rata-rata nasional yang sebesar 0,18 Persen. Inflasi sebesar 0,04 persen menempatkan Bengkulu ada di peringkat 73 dari 90 kota yang dipantau.
Sedangkan untuk Region Sumatera, Bengkulu berada di peringkat 15 dari 24 kota yang dipantau. Inflasi Juni ini terjadi lantaran adanya kenaikan indeks harga konsumen terutama pada kelompok pengeluaran tertinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,97 persen. Kepala BPS Provinsi Bengkulu Dyah Kuswardhani, MA mengatakan inflasi yang rendah ini, lebih disebabkan daya beli masyarakat yang lemah, karena terpukul wabah covid-19. “Bisa dilihat sendiri masyarakat lemah daya belinya,” jelasnya saat menggelar press conference di Aula BPS, Rabu (1/7). Pelemahan akibat Covid-19 ini kata Dyah, bukan saja berimbas kepada daya beli, namun sepinya penerbangan hingga hampir turun sampai 100 persen baik dari segi kapal terbang yang datang dan pergi, termasuk jumlah barang yang masuk atau di kirim ke luar dari Bengkulu. Tak itu saja pandemi di Bengkulu turut berimbas kepada hunian hotel yang juga turun hingga diangka 15,97 persen saja khusus untuk bulan Mei. “Walau hunian kita rendah tetapi Bengkulu masih ada di peringkat ketiga di seluruh Provinsi di Sumatera,” paparnya. Sementara, untuk kelompok penyumbang kedua tertinggi inflasi setelah bahan makanan, minuman rokok dan tembakau adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,30 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,28 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok kelompok transportasi sebesar 1,46 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,51 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,12 persen dan perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang terlihat stabil adalah kelompok pendidikan. “Dengan inflasi sebesar 0,04 persen pada bulan Juni 2020 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 0,31 persen, dan inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 0,87 persen,” pungkasnya. (iks)Inflasi Kecil di Bawah Rata-rata Nasional
Kamis 02-07-2020,11:47 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :