Petani Masuk Asuransi Jasindo, Sangat Minim

Jumat 03-07-2020,12:04 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

SELUMA -Minat para petani di Kabupaten Seluma mengikuti asuransi lahan pertanian, masih minim. Data Dinas Pertanian (Distan) Seluma, sejak disosialisasikan dua tahun lalu jumlah lahan yang diasuransikan baru mencapai sekitar 200 hektare. Padahal banyak lahan pertanian yang rawan terkena bencana seperti banjir. Seperti musimbah banjir yang terjadi belum lama ini, ratusan hektare sawah petani terendam dan terancam gagal panen. Plt Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Seluma, Arian Sosial, SP, M.Si melalui Kabid Pertanian Djoko Volleyantoro, ST, mengatakan meskipun banyak padi yang terendam banjir, tapi tak mempengaruhi kualitas gabah para petani. Sebab padi yang terendam usianya sudah  waktunya untuk dipanen. Diakuinya, produksi gabah petani pada musim ini terjadi penurunan. Jadi agar para petani tidak dirugikan ia mengimbau para petani ikut endaftar sebagai peserta asuransi Jasindo. Jika seumpamanya lahan petani mengalami musibah bisa mengklaim sesuai dengan kerugian yang dialami petani. "Bagi petani yang merasa rugi dengan musibah banjir dan memang sudah terdaftar sebagai peserta asuransi Jasindo, bisa ajukan klaim asuransi," terang Joko. Dijelaskannya sejak disosialisasikan dua tahun lalu, Kesadaran petani sawah untuk mendaftar masuk asuransi Jasindo masih sangat minim. Dari 14 kecamatan di kabupaten Seluma, baru petani Kecamatan Ulu Talo, Talo, dan Semidang Alas Maras (SAM) yang daftar kepesertaan asuransi Jasindo. ‘’Baru sekitar 200 hektare sawah petani yang terdaftar pada asuransi Jasindo. Seperti Kecamatan Seluma Selatan, dan Sukaraja salah satu wilayah penyangga pangan, malah belum ada sutu pun mendaftar,’’ jelas Joko. Lebih lanjut dijelaskannya bagi petani yang ingin mendaftar asuransi, hanya cukup membayar premi Rp 36 ribu per hektare per kali musim tanam. Per hektare lahan terima ganti rugi sebesar Rp 6 juta dengan suku premi asuransi sebesar Rp 180 ribu per hektare. ‘’Premi hanya Rp 36 ribu saja. Nanti kalau mengalami musibah bisa diklaim sebesar Rp 6 juta,” papar Joko. Sementara di Kecamatan Seluma Selatan, Sukaraja, dan Air Periukan merupakan wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian yang harus dipulihkan dengan kekuatan gerakan kedaulatan pangan. Pada wilayah itu juga berpotensi mendorong kabupaten Seluma menjadi lumbung pangan Kabupaten Seluma.(cup)

Tags :
Kategori :

Terkait