BENGKULU - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu, Zacky Antony, SH, MH mengatakan, di era sekarang ini media sosial terus bergerak massif dan berkembang. Hal ini menjadi tantangan sekaligus juga ancaman bagi insan pers. Ini disampaikan Zacky saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Bahasa Indonesia Bagi Insan Media Massa se-Kota Bengkulu, Kamis (16/7) di Nala Sea Side.
Disampaikan Zacky, perkembangan media sekarang ini memang sangat luar biasa. Bahkan sekarang, dalam melakukan kegiatan jurnalistik tidak hanya dilakukan oleh perusahaan pers saja. Akan tetapi dilakukan juga di media-media sosial baik itu Facebook, Twitter, Instagram, maupun YouTube."Sekarang melakukan kegiatan jurnalistik tidak hanya yang bekerja di perusahaan pers saja. Ini tantangan sekaligus ancaman bagi perusahaan pers," ungkap Zacky.Untuk itu, dalam menyikapi tantangan tersebut maka kalangan jurnalis yang betul-betul bekerja di perusahaan pers maka mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya dengan meng-update diri, misalnya dalam menyajikan karya jurnalistik harus memenuhi keinginan dari masyarakat. "Kita yang memang betul-betul bekerja di perusahaan pers, harus mengikuti perkembangan zaman. Kalau kita tidak bisa menyajikan tidak sesuai dengan keinginan publik, maka kita akan tergilas," sampainya. Terlebih lagi, dalam pemilihan kata-kata dan tata bahasa yang tidak pas maka tentu media tersebut tidak akan dipercaya lagi oleh masyarakat. "Bagaimana kita menghadapinya. Maka kita harus memperkuat karya-karya pers kita dan yang paling utama kita tetap mematuhi kode etik. Itulah yang membedakan kita jurnalitik atau tidak. Insya Allah bisa memegang kepercayaan masyarakat," beber Zacky. Kepala Kantor Bahasa Bengkulu, Karyono, S.Pd, M.Hum mengatakan, kegiatan ini sebetulnya bukan untuk menggurui, melainkan agar wartawan yang mengeluarkan karya jurnalistik dapat update diri. "Inti kegiatan bukan menggurui, tujuan mengingatkan kembali ejaan dan meng-upgrade, agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman," ungkap Karyono sembari menambahkan sebanyak 30 orang peserta yang berpartisipasi pada kegiatan ini. (zie)