BENGKULU - Penanganan penularan Covid-19 di berbagai daerah diharapkan tidak kendor. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) memasifkan kembali upaya pencegahan dengan mendisipkan penerapan protokol kesehatan mulai dari lingkup komunitas-komunitas kecil.
"Buat kampung tangguh. Desa lawan covid dan sebagainya," ujarnya saat memberikan pengarahan di Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah yang disiarkan secara virtual, Minggu (19/7). Tito menjelaskan, gerakan melalui komunitas-komunitas kecil jauh lebih jauh lebih mudah diimplementasikan. Namun jika dilakukan dibanyak tempat maka akan efektif. "Ada pertahanan di komunitas kecil yang akan jadi gerakan besar," imbuhnya. Saat ini, lanjut dia, belum semua masyarakat memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian. Oleh karenanya, masih butuh intervensi oleh penegang kekuasaan untuk mendisipkannya. Jika pemerintah dirasa tidak mampu melakukan upaya preventif, dia mengajak pemda melibatkan unsur lokal. Sebab, harus diakui, kultur masyarakat Indonesia sangat beragam. Ada sebagian orang yang enggan mendengarkan pemerintah tapi mau mengikuti anjuran tokoh agama ataupun adat. "Ada yang patuh ulama, ada yang patuh adat pakai adat. Di Papua peran gereja kuat, maka bisa pakai gereja," kata mantan Kapolri itu. Dalam kesempatan itu, Tito juga kembali mengajak Pemda memasifkan pembagian masker. Dia menantang setiap pemda menggelar gerakan pembagian satu juta masker. Jika dilaksanakan, pemda bisa meminta presiden membukanya. "Kalau tidak, saya siap (datang)," tuturnya. Saat ini, adanya sebagian masyarakat yang enggan bermasker disebabkan keterbatasan ekonomi. Sehingga perlu dibantu. "Ada yang mau, dia ga mampu. Ada yang mampu, dia ga mau. Kita yang mampu bagi-bagi sambil beri pemahaman," kata Tito. Terkait anggaran, jika pemda terbatas, bisa juga menggandeng swasta untuk sama-sama membantu. Sebagaimana hasil studi, penggunaan masker bisa menekan penyebaran hingga 60 persen. Jika sudah melakukan pembagian secara masif, di tahap selanjutnya Pemda boleh menerapkan kebijakan yang lebih ketat. Misalnya dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) wajib masker. "Ga perlu sanksi pidana, bisa denda sosial," pungksnya. Pasien Sembuh Bertambah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni S.KM M.Kes, menyampaikan menjalankan 3 M protokol kesehatan, sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. 3 M ini meliputi Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak satu sama lain. Menurutnya, perlu sinergitas dari semua pihak dalam upaya tersebut. Pihaknya pun memberikan apresiasi terhadap inovasi inovasi untuk menggalakkan masyarakat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. "Apresiasi, artinya inovasi upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan penerapan physical distance di lampu merah ya. Jangan sampai terlalu dekat satu sama lain," kata Herwan, kemarin. Dikatakannya, menjaga jarak satu sama lain itu, salah satu upaya dalam pencegahan terpaparnya dari virus yang berasal dari China itu. Mengingat, ada klaster yang berasal dari keramaian umum, misalnya di pasar. Sehingga jangan sampai ada klaster baru, pada fasilitas umum yang lainnya di Kota Bengkulu. "Harapan kita semakin banyak hal seperti itu, di fasilitas umum. Ini juga menjadi penting bagi masyarakat, sebagai bagian dari 3 M protokol kesehatan ya," tambahnya. Disisi lain, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu, Jaduliwan menyampaikan kasus konfirmasi Positif Covid-19 berdasarkan update Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu kembali bertambah 2 kasus. Sehingga total kasus konfirmasi positif Covid-19 saat ini menjadi 181 kasus. "Hari ini (kemarin, red) ada tambahan 2 kasus konfirmasi positif. 1 berasal dari Kota Bengkulu dan 1 lagi dari Bengkulu Tengah," sampainya. Pertama untuk Kasus 180 yani perempuan umur 29 tahun, yang berasal dari Kota Bengkulu. Yang bersangkutan tidak ada keluhan dan mempunyai kontak erat dengan kasus 175. Saat ini melakukan isolasi mandiri. Selanjutnya untuk yang kedua yakni Kasus 181, Laki-laki umur 48 tahun, asal Kabupaten Bengkulu Tengah. Dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas. Saat ini dirawat di salah satu Rumah Sakit di Kota Bengkulu. Sedangkan untuk tambahan kasus konfirmasi Positif Covid-19 yang dilaporkan sembuh kemarin berjumlah 3 orang. Dimana ketiganya berasal dari Kota Bengkulu. Sehingga total Kasus konfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan sembuh sampai dengan Minggu kemarin berjumlah 110 orang. "Sambuh hari ini (kemarin, red) ada 3 yakni Kasus 118, Kasus 129 danKasus 136, yang ketiganya berasal dari Kota Bengkulu," ucap Jaduliwan. Dan untuk kasus Orang Dalam Pengawasan (ODP) sendiri masih belum ada tambahan kasus. Namun untuk Pasien Dalam Pemantauan (PDP) ada 1 tambahan yakni dari Kota Bengkulu. "Ada 1 tambahan PDP hari ini, yaitu Ny. C.A, umur 50 tahun, alamat Kota Bengkulu. Keluhan Demam, lemas, sakit kepala. Rapid Test Reaktif, dan saat ini dirawat disalah satu Rumah Sakit di Kota Bengkulu," pungkasnya. Untuk dketahui, Minggu kemarin ada sebanyak 51 sampel swab yang sudah keluar hasilnya. Dimana 48 diantaranya hasilnya negatif, 1 positiv hasil evaluasi dan 2 positif tambahan kasus baru. Sementara untuk jumlah sampel yang masih dalam proses yakni sebanyak 13 sampel, dari total 2.785 sampel yang sudah diperiksa sampai dengan saat ini. (war/jpg)Dorong Daerah Perbanyak Kampung Tangguh Covid
Senin 20-07-2020,14:30 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :