JUMLAH anak dinyatakan positif Covid-19 kian bertambah. Data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencapai 21 kasus. Terbanyak murid SD dengan 9 anak. Usia 0- 5 tahun dan murid SMA sama-sama 5 anak. SMP 2 anak. “Sebarannya di Kota Bengkulu 17 anak, Bengkulu Selatan 3 anak, dan Kepahiang 1 anak,” kata Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, Selasa (28/7).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Susilawaty menyampaikan ada faktor utama tertularnya virus Covid-19 kepada anak di Kota Bengkulu. Pertama anak rentan tertular virus ini, melalui kontak erat dengan salah satu, atau kedua orang tuanya. Mengingat intensitas pertemuannya memang sangat erat. Selain itu juga ada faktor dari lingkungan, yang dapat menyebabkan anak terpapar Covid-19. "Anak tertular, itu juga bisa ditularkan oleh teman sepermainan. Makanya yang kita takutkan kalau sekolah itu dibuka," kata Susi, Selasa (28/7). Dikatakannya, saat usia bermainnya, anak-anak ini tidak tahu mana tindakan yang sederhana namun dapat mendatangkan bahaya. Ada kemungkinan anak melakukan berbagi masker satu sama lain, makanan es, atau satu makanan digigit rame-rame. "Nah itu, yang kita takutkan kalau usia anak bermain itu kembali bersekolah. Seperti TK, SD, SMP. Tapi ya kalau sudah SMA itu mereka sudah mengerti. Tapi kalau anak-anak ini kan belum," tambahnya. Apabila, ada satu yang konfirmasi itu maka akan cepat menyebar ke teman sepermainan. Untuk itu, ia menambahkan sampai dengan saat ini peraturan dari pemerintah pusat, terkait pembelajaran jarak jauh masih tetap berlaku. "Saat ini memang pro dan kontra, tapikan SKB empat menteri harus dicabut. Kalau zona hijau itu kan baru boleh. Tapi zona kita kan masih orange," jelas Susi. Ia menjelaskan untuk guru pun diperbolehkan untuk memodifikasi metode pembelajaran. Khususnya bagi siswa yang benar-benar tidak mampu membeli kuota. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk diketahui, kasus indikasi Covid-19 pada anak usia 0-14 tahun. Yang tercatat dengan Dinkes Kota Bengkulu, sebanyak 17 anak yang dinyatakan positif. Kemudian untuk yang berstatus PDP sampai dengan tanggal 27 Juli ada 10 anak. Sementara untuk anak yang berstatus ODP 51 anak. Sehingga total keseluruhan ada 78 kasus. "Kalau penyembuhan sama saja meninggkat daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup, gizi yang baik. Istirahat 14 hari insya Allah sembuh. Kalau dia tidak punya penyakit komorbit," imbuhnya. Kendati demikian, apabila si anak memiliki penyakit penyertaan seperti kelainan jantung, ginjal, diabetes melitus, atau penyakit yang lain. Maka itu, akan berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian, apabila terpapar Covid-19 ini. Terpisah, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Jaduliwan menyampaikan dalam dua hari terakhir, Bengkulu tanpa ada tambahan positif Covid-19. Akan tetapi, kemarin dari data Dinas Kesehatan Provinsi tercatat ada tambahan 10 kasus positif. "Mereka ini delapan orang warga Kota Bengkulu, satu warga Lebong dan satu warga Seluma," katanya. Dengan demikian, lanjutnya, sampai Selasa (28/7), untuk total kasus positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu ada 210 orang, sembuh 117 orang dan meninggal dunia 16 orang. “Untuk yang dari Seluma, seorang perempuan tenaga medis. Sedangkan yang dari Lebong, itu anak dari kasus positif pertama Lebong beberapa waktu lalu,” jelasnya. (war) Jumlah Kasus Positif Covid-19 pada Anak di Provinsi Bengkulu Kota Bengkulu 17 anak Bengkulu Selatan 3 anak Kepahiang 1 anak Total 21 kasus Dengan Rincian Usia 0- 5 thn 5 orang Usia SD 9 orang Usia SMP 2 orang Usia SMA 5 orang Di Kota Bengkulu ODP: 51 anak PDP: 10 anak Konfirmasi: 17 anak Total: 78 kasusMurid SD Terbanyak Positif Covid
Rabu 29-07-2020,10:58 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :