Mendagri: Pilkada Aman Covid-19

Jumat 07-08-2020,13:17 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU -   Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pilkada serentak nanti, jangan sampai membuat klaster baru untuk penyebaran Covid-19. "Di pusat kami memperjuangkan agar terealisasi  agar aman Covid-19 dan aman konflik," kata Tito, Kamis (6/8).

Pihaknya telah mengusulkan perlu ada alat perlindungan untuk KPU dan jajarannya. Bawaslu, pengawasan, TNI Polri, serta untuk pemilih nanti. Agar para petugas dan pemilih ini tidak terkontaminasi virus ini. Untuk itu, nanti akan terjadwal dalam pencoblosan yang menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau aman konflik itu bisa amankan bisa dengan cara persuasif maupun tegas. Aman Covid-19 ini, perlu penanganan tersendiri," tambah Tito.

Ia menjelaskan guna mengantisipasi penyebaran virus ini, perlu ada gerakan masif pakai masker. Upaya yang soft itu melalui pembagian masker, karena ada sebagian warga yang tidak mampu membeli masker, artinya harus siapkan sebagai intervensi dari pemerintah. "Tapi membagi ini bukan hanya dari pemerintah, kita juga mengusung gotong royong, melalui bottom up. Ini mewujudkan kesadaran untuk saling berbagi," imbuhnya.

Terpisah, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan NPHD akan disiapkan seluruh anggaran untuk tahapan pemilu nanti. Baik untuk KPU maupun Bawaslu, termasuk pengamanan pelaksanaannya nanti.

"Berdasarkan pengalaman sebelumnya, insyaallah penyelenggaraan Pemilu tahun ini akan lancar," kata Rohidin.

Sementara, Permendagri terkait batas Seluma dan Bengkulu Selatan, ia menyampaikan akan dilaksanakan setelah penyelenggaraan Pemilu. Sehingga tidak menggangu pelaksanaan Pemilu di wilayah itu.

Disisi lain, Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra menyampaikan bahwa sampai hari tahapan penyelenggaraan pemilu termasuk yang krusial terkait penganggaran sudah menerima transfer 100 persen, di delapan kabupaten yang akan menyelenggarakan Pilkada nanti.

"KPU sudah memasuki tahapan coklit yang telah berjalan selama tiga Minggu ini," ucapnya.

Pihaknya juga tengah melakukan sosialisasi terkait dengan hal baru di tahapan Pemilu nanti. Ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak yang saling bersinergi. Termasuk dengan pihak kepolisian dan Kejati untuk mengawal pengadaan Pilkada nanti. Serta dengan pihak BPKP terkait pengelolaan anggaran Pemilu ini.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar mengajak agar masyarakat Bengkulu memilih Kepala Daerah yang peduli Covid -19. Menurutnya hal ini penting menjadi pertimbangan kedepan dalam membangun daerah Provinsi Bengkulu.

"Jangan pilih kepala daerah yang tidak peduli adanya covid. Karena kondisi wabah ini sangat besar sekali," terangnya.

Sementara itu, Tito Karnavian meminta kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 tahun 2020 tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19 yang sudah dikeluarkan presiden beberapa hari lalu. Salah satu perintahnya adalah agar setiap daerah membuat peraturan daerah (Perda) terkait penegakan displin protokol kesehatan Covid-19.

Dimana dalam perda tersebut, juga disertakan sanksi tegas, seperti sanksi kerja sosial, sanksi denda, serta sanksi administrasi penutupan tempat usaha yang tidak mematuhi aturan yang sudah dibuat pemerintah tersebut. ‘’Dua hari yang lalu presiden sudah mengeluarkan interuksi presiden Nomor 6 tahun 2020 tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19 yang sudah dikeluarkan presiden beberapa hari lalu. Salah satu perintahnya adalah agar setiap daerah membuat Peraturan Daerah (Perda) terkait penegakan displin protokol kesehatan Covid-19,’’ terang Tito dalam arahannya di rumah Dinas Bupati Rejang Lebong (RL) Dr. H. Achmad Hijazi, SH, M.Si kemarin.

Dijelaskan Mantan Kapolri ini, dalam penanganan dan langkah antisipasi ada tiga tahapan yang harus dilakukan terutaam soal penggunaan masker. Pertama yaitu langkah soft deangan membagikan masker gratis kepada masyarakat. Namun bukan hanya dari pemerintah saja yang mengupayakan, melainkan secara gotong royong. Mulai dari perusahaan-perusahaan yang ada di daerah dan lembaga lainnya, sehingga pemda hanya sebagai motifator pendorong.

Tahap selanjutnya, sambung Tito, dilakukan secara terus menerus sosialisasi penggunaan masker secara benar. Karena tidak semua masyarakat faham cara pakai masker yang benar. Hal ini juga butuh peran penting seluruh elemen, baik pemerintah hingga tingkat bawah, desa, rt/rw, termasuk PKK. Serta melibatkan jalur lokal seperti aturan adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama. ‘’Ini agar benar-benar penggunaan masker bisa diterapkan secara displin, secara baik dan benar oleh seluruh masyarakat hingga tingkat bawah,’’ sambung Tito.

Kemudian, lanjut Tito, baru setelah dua tahap ini benar-benar terlaksana dengan baik dan difahami masyarakat dan digalakan, dibuatlah aturan dan penegakan hukum beserta sanksi hukum yaitu berupa Peraturan daerah (perda). ‘’Karena jika tidak ada sanksi untuk efek jera, biasanya masyarakat tidak mau mengikuti aturan,’’ alanjut Tito.

Lebih jauh Tito menyampaikan, penegakan hukum terkait protokol kesehatan Covid-19 berupa perda tersebut aharus tetap disesuaikan dengan situasi lokal yang ada. Karena ini memang belum ada di UU maupun aturan KUHP. ‘’Sehingga nanti aparat hukum, bisa mengambil langkah tegas tidak hanya sekadar menegur. Kalau tiga tahap ini sudah dilaksanakan in sya Allah rakyat dan masyarakat bisa terselamatkan dari wabah Covid-19,’’ sampai Tito.

Dibagian lain, Tito memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bupati RL Dr. H. Achmad Hijazi, SH, M.Si beserta Pemkab RL yang sudah bisa dan mau mengadakan satu juta masker untuk masyarakat dalam penanganan Covid-19. Sehingga ini menjadi poin penting seriusnya Pemkab RL dalam upaya penanganan dan antisipasi penyebaran wabah Covid-19 di Kabupaten RL. Sehingga sat ini Pemkab RL sudah zero atau nol terkonfirmasi positif Covid-19.

Selain pengadaan sejuta masker, Pemkab RL juga saat ini sudah resmi memiliki mobil tes Swab atau Mobile Laboratory Biosafety Level-2 serta gedung laboratorium Uji Swab di RSUD Curup. ‘’Sejauh ini yang kita tahu, selain Kabupaten Rejang Lebong, sebelumnya Surabaya namun memang aukurannya lebih kecil. Makanya saya sangat mengapresiasi pak bupati serta jajarannya dalam hal ini,’’ puji Tito.

Tidak hanya soal itu, Tito meminta, dengan keberadaan mobil uji swab tersebut, Pemkab RL bisa melakukan uji swab secara agresif. Dengan mendatangi lokasi pasar, pesantren, sekolah maupun tempat lainnya untuk dilakukan uji swab. Bukan hanya sekadar uji swab di rumah sakit saja. Sehingga hasilnya ini bisa menjadi gambaran sebenarnya kondisi pandemi wabah Covid-19 di Kabupaten RL khususnya.

‘’Jadi saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Bupati Rejang Lebong beserta jajarannya. Karena untuk disumatera, pengadaan satu juta masker ini pertama kalinya, makanya saya datangd an hadiri hari ini (kemarin, red). Begitu juga keberadaan Mobile Laboratory Biosafety Level-2 juga pertama di sumatera. Jadi langkah Bupati dan Pemkab Rejang Lebong ini patut di contoh. Karena ini sangat positif sebagai bentuk langkah antisipatif,’’ puji Tito.

Sementara itu, Bupati Hijazi menyampaikan, kalau Mobile Laboratory Biosafety Level-2 nantinya tidak hanya digunakan oleh Kabupaten RL saja. Melainkan pemanfaatannya boleh digunakan seluruh pemeriantah kabupaten/kota di provinsi Bengkulu. Karena memang tujuannya untuk dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu.

‘’Jadi mobil ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat seprovinsi Bengkulu. Terkait gerakan sejuta masker, sebelumnya kita sudah mengadakan 500 masker dan sudah dibagikan kepada masyarakat secara gratisa. Untuk 500 masker lagi yang kita siapkan, in sya Allah September akan kembali dibagikan secara gratis. Termasuk juga sudah ada khusus untuk anak sekolah,’’ demikian Bupati Hijazi.

Dalam kesempaan tersebut, Mendagri Tito Karnavian melakukan penyerahan kunci akendaraan Mobile Laboratory Biosafety Level-2 kepada Bupati Hijazi. Selanjutnya menyerahkan masker secara simbolis, menyerahkan e-KTP kepada dua pemilih pemula asal Kabupaten RL serta menandatangani prasasti peresmian RSUD Curup yang berada di dua jalur. (dtk)

Tags :
Kategori :

Terkait