BENGKULU - Hingga Senin (24/8) siang, Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu kembali menerima santri Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Qomariyah, yang mengalami gejala klinis gangguan kesehatan. Para santri ini diduga mengalami keracunan makanan yang dikonsumsi di Ponpes tersebut.
Dijelaskan Dirut RSHD Kota Bengkulu, dr. Lista Cherlyviera, pagi ini pihaknya kembali menerima 9 santri yang mengalami gangguan kesehatan."Tadi malam sekitar 52 santri kita terima dan kita lakukan penanganan. Namun pagi ini kembali kita terima 9 santri yang juga memiliki gejala yang sama. Total saat ini 61 santri kita lakukan perawatan," ungkapnya, Senin (24/8).Namun terkait pernyataan pihak pengurus Ponpes yang menyatakan bahwa puluhan santri tersebut mengalami kerasukan atau kesurupan, pihaknya tidak ingin berkomentar jauh. Tetapi pihaknya menyatakan dari santri yang dilarikan tersebut memiliki gejala klinis gangguan kesehatan yang diduga karena karacunan makanan. "Boleh saja jika ada yang beranggapan dari sisi non medis, seperti katanya kesurupan dan sebagainya. Namun kenyataannya santri tersebut mengalami gejala klinis seperti mual, muntah, lemas. Jadi jika sudah dibawa ke sini, kita tetap akan melayani secara medis dan lakukan perawatan," tambahnya. Saat ini keseluruhan santri sudah dalam kondisi membaik tanpa ada yang harus dilakukan perawatan di ruang ICU. Hingga saat ini pihak rumah sakit terus melakukan perawatan. Sementara untuk dugaan kuat para santri tersebut mengalami keracunan makanan saat ini masih menunggu hasil uji sample muntah, bahan makanan, serta alat masak dari Ponpes tersebut. (tok)