Sungguh Terlalu! Ayah di Mukomuko Tega Gagahi Anak Kandung, Aksinya Terungkap Karena Hal Ini
Kepala UPTD PPA Kabupaten Mukomuko Afia Lola Andany --Bayu/Rakyatbengkulu.com
MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Bikin geger, seorang ayah tega menggagahi anak kandungnya yang berusia 12 tahun di wilayah Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko.
Kejadian tersebut diketahui oleh istri pelaku yang tidak lain merupakan ibu tiri korban, pada saat pelaku sedang melakukan aksi bejat di ruang tamu rumahnya pada Desember 2024 lalu.
Setelah mempergoki suaminya yang sedang melakukan aksi bejat bersama anak tirinya, korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisan.
Kapolres Mukomuko, AKBP Yana Supriatna melalui Kasat Reskrim, Iptu Achmad Nizar Akbar membenarkan kejadian tersebut.
BACA JUGA:Sekda Rejang Lebong Pimpin Upacara Hari Amal Bakti Kemenag Ke-79 di Curup
BACA JUGA:Dor! Satu Tersangka Begal Ambulance Dibekuk Setelah 3 Tahun Buron, Ternyata Sembunyi di Sini!
"Kejadian ini memang benar adanya, dikarenakan saya masih diluar daerah, tim penyidik masih mendalami kasus ini," ungkapnya, Jumat 3 Januari 2025.
Sementara itu, Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Afia Lola Andany mengungkapkan, peristiwa pelecehan ini terjadi pada saat korban berusia 12 tahun dan duduk dibangku kelas 6 sekolah dasar (SD).
Hal ini terungkap oleh istri pelaku yang juga selaku ibu tiri korban saat suaminya sedang melakukan hal bejat tersebut di ruang tamu pada malam hari tanggal 18 Desember 2024 lalu sekitar pukul 23:00 WIB.
Dari hasil visum oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG), ada robekan di area sensitif korban yang sudah sampai ke dasar, sehingga pihaknya menyatakan aksi bejat ini berulang kali dilakukan oleh ayah kandungnya.
BACA JUGA:7 YouTuber dengan Penghasilan Tertinggi di Indonesia, Selain Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier
BACA JUGA:Kegiatan Seru Awal Tahun, Dari Olahraga hingga Volunteer, Bikin Hidup Lebih Seru!
Berdasarkan pengakuan korban hubungan ini sudah sering terjadi.
Sedangkan untuk modus bujuk rayuannya, disebabkan korban sudah ditinggalkan oleh ibu kandungnya dan hanya mempunyai satu orang tua kandung, secara ikatan emosional korban juga memang lebih dekat dengan ayahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: