Agusrin: Tenang dan Tahan Diri!

Selasa 22-09-2020,11:17 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU - Agusrin M Najamudin meminta agar semua tim dan loyalisnya tidak melakukan aksi ke KPU Provinsi Bengkulu hari ini. “Kata Pak Agusrin agar semua tim dan pendukung untuk tetap tenang dan tahan diri,” kata Jubir Agusrin-Imron, Suryawan Halusi tadi malam.

Sejurus disampaikan Suryawan, dalam sebuah video yang diterima Rakyat Bengkulu kemarin Agusrin mengatakan telah mendengar adanya rencana aksi turun ke jalan dari pendukungnya mempertanyakan sikap KPU Provinsi Bengkulu. Sebab beredar informasi seakan akan mendiskualifikasi Agusrin-Imron. “Dengan ini saya serukan hendaknya tidak perlu turun ke jalan karena persoalan tersebut,” kata Agusrin.

Mantan Gubernur Bengkulu tersebut percaya KPU Provinsi Bengkulu profesionalitas. “Yang punya integritas,” demikian Agusrin.

Ditegaskan Suryawan, pihaknya optimis Agusrin-Imron lolos dan ditetapkan sebagai cagub-cawagub pada 23 September besok. Menurutnya secara persyaratan dan konstitusional sudah memenuhi persyaratan. "InsyaAllah, kami optimis tetap maju, dan kita dari tim akan mengawal ini," kata Suryawan.

Sementara itu, Ketua Klan Najamuddin, Roman Chavisa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak keamanan, guna menghindari aksi kerumunan massa. "Kita minta bantuan kepada Pak Agusrin untuk menenangkan massa. Juga meminta agar pihak keamanan untuk mengurai," kata Roman, kemarin.

Dijelaskannya, maksud mengurangi ini adalah mencegah adanya kerumunan simpatisan di KPU Provinsi Bengkulu. Misalnya ada masyarakat yang tetap datang. Maka pihaknya meminta kepada pihak keamanan untuk menjaga simpang masuk kota. Ini untuk mengantisipasi massa yang banyak yang menuju ke KPU Provinsi.

"Kita berusaha sekarang itu,juga berkoordinasi dengan kepolisian. Maka Jadi jangan sampai ada Kerumunan masa. Bukan urung, tapi kita berusaha agar tidak ngumpul di KPU," imbuhnya.

Apalagi, rencana aksi damai inikan bukan dari pihak Tim Agusrin-Imron, namun murni dari niat para loyalis dan simpatisan. Sehingga ia pun terus mengimbau agar 20 ribu orang tersebut, tidak mendatangi KPU Provinsi nantinya. "Kita juga khawatir dengan kesehatan kawan kawan ini, kan masih pandemi ini. Jangan sampai ada klaster baru, makanya kita minta para simpatisan untuk tenang dulu," imbaunya.

Di sisi lain, Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra mengatakan  bahwa untuk proses tahapan pencalonan saat ini. Dipastikan KPU Provinsi Bengkulu bekerja secara profesional, mandiri, tidak bekerja karena tekanan dari pihak-pihak tertentu.

"Dan sampai saat ini kami tidak ditekan oleh pihak manapun. InsyaAllah keputusan yang kami ambil itu berdasarkan regulasi yang ada,"jelas Irwan.

Dikatakannya, pihaknya juga membuka diri kepada siapapun, yang ingin berdiskusi tentang pencalonan ini.  Dalam segala tahapan Pilkada ini, pihaknya memastikan selain profesional, juga secara transparan dan terbuka.

"Apabila besok ada perwakilan yang ingin ketemu, maka kami siap akan memberikan kejelasan. Tidak hanya besok, kapan pun," tukasnya.

Bahkan pihaknya juga sudah membuka help desk. Yakni bantuan layanan bagi masyarakat yang ingin mengetahui, meminta informasi, atau dokumen. Sepanjang dokumen itu adalah dokumen yang tidak dikecualikan maka bisa mengakses.

Untuk diketahui, Penetapan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur Provinsi Bengkulu akan ditetapkan pada 23 September mendatang di Kantor KPU Provinsi Bengkulu. Pengamat Politik Unib, Drs. Jarto Tariga  MS meyakini bahwa tahapan Pilkada ini masih dalam kondisi yang kondusif, dan tidak terjadi keributan.

"Dan saya percaya juga bahwa teman teman itukan masih dengan pikiran yang jernih, dan tidak ingin merusak Bengkulu ini," kata Jarto.

Dijelaskannya, semua pihak harus menjaga ketertiban dari tahapan Pilkada ini. Salah satunya dengan mengedepankan perdamaian dalam rangka menjelang Pilkada. Kemudian semua regulasi, juga harus diserahkan dengan aturan yang ada.

"Jadi ini membuat Pilkada yang bermartabat. Pilkada ini tujuan nya juga baik, yakni untuk memilih yang terbaik dari yang terbaik," tukas Jarton.

Sehingga tidak diperlukan keributan atau tindakan anarkis. Bila ada pihak yang tidak puas dengan hasil penetapan. Maka itu  kan sudah diatur proses mekanisme  untuk pengaduannya. Sehingga tidak harus dengan keributan.

"Karena semua mekanisme nya itu sudah diatur, kita harus melaporkan, mengadu kemana kemana semuanya sudah diatur," tutupnya. (war)

Tags :
Kategori :

Terkait