Pembangunan Tahap Kedua Pasar Inpres Lanjut 2021

Kamis 15-10-2020,11:23 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KOTA BINTUHAN – Pemkab Kaur pada tahun 2020 tidak bisa melanjutkan pembangunan pasar inpres tahap keduat. Hal itu dikarenakancovid-19 sehingga semua kegiatan dibatasi termasuk juga rencana pembangunan tahap kedua pasar inpres yang direncanakan tuntas tahun 2020 ini. Kendati demikian tahun 2021 yang akan datang tetap akan diajukan usulan pembangunan tahap kedua sebesar Rp 9 miliar lebih. Karena pasar inpres yang saat ini dirancang menjadi pasar induk di Kabupaten Kaur akan terus ditingkatkan oleh Pemkab Kaur. Untuk tahap pertama pembangunan telah selesai dan saat ini sudah ditempati oleh pedagang. Namun belum maksimal karena masih kondisi covid-19. Kepada RB, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kaur Agus Supianto membenarkan kalau tahun 2020 rencana pembangunan pasar impres gagal dan akan diusulkan kembali tahun 2021 yang akan datang. “Karena kondisi covid-19, maka lanjutan pasar inpres Rp 9 miliar belum bisa kita realisasikan tahun ini namun tahun 2021 akan kita tindak lanjuti nantinya. Apa lagi pembangunan tahap pertama sudah kita selesaikan dan tinggal tahap lanjutan saja, karena lahan pasar masih luas dan bisa terus kita tingkatkan lagi,” ungkap Agus Supianto. Tidak hanya pasar inpres saja yang tahun ini belum bisa dilanjutkan, pembangunan pasar tradisional lainnya di kecamatan-kecamatan di Kaur pada tahun 2020 ini juga tidak ada. Karena menurut Agus, pengajuan untuk DAK tahun 2020 tidak bisa dilakukan. Karena tidak ada tanah hibah pasar untuk bisa dibangun lagi tahun 2020. Sementara syarat peningkatan pasar ini harus ada tanah hibah dari masyarakat untuk bangun pasar. “Untuk pasar desa dan tingkat kecamatan juga tidak ada kita bangun tahun ini, karena terganjal tanah hibah yang tidak ada.  Jadi kalau ada mungkin di 2021 akan kita usulan melalui dana DAK, jika tidak maka tidak bisa kita usulkan untuk pembangunan kios dan los pasar. Dan ini sudah kita sampaikan kepada pengelola pasar yang belum dibangun, karena kalau tidak diserahkan tanahnya maka tidak bisa kita bangun pasarnya,” pungkas Agus Supianto. (cik)

Tags :
Kategori :

Terkait