Proyek Pembangunan Berkurang

Selasa 10-11-2020,09:19 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KEPAHIANG – Sepertinya rencana Pemkab Kepahiang untuk mengejar percepatan pembangunan di tahun 2021 mendatang, terkendala. Itu lantaran pemkab melakukan pengurangan pembangunan fisik, lebih memfokuskan program pemulihan ekonomi. Dikuranginya proyek pembangunan ini lebih dikarenakan imbas dari pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) oleh pemerintah pusat pada tahun 2020 ini, sehingga berdampak pada anggaran tahun berikutnya. Diketahui sebelumnya, DAU Kabupaten Kepahiang tahun ini sebesar Rp 712 miliar, dan sejak tahun ini dipotong Rp 41,8 miliar. Sementara DAK Kabupaten Kepahiang Rp 78 miliar, yang mana 50 persennya atau Rp 39 miliar terjadi pemangkasan. Pemotongan atau pemangkasan DAU dan DAK ini dilakukan pemerintah pusat lantaran saat ini ‘pemerintah sedang fokus pada penanganan dan penanggulangan bencana global non alam, yakni pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepahiang, Zamzami Zubir, SE, MM mengatakan jika pemotongan DAU Rp 41,8 miliar tak dikembalikan oleh pemerintah pusat, maka  anggaran tahun 2021 juga akan mengalami pemotongan. “Hal inilah yang menjadi proyeksi kita dalam penyusunan RAPBD 2021 mendatang. Dimana angka defisit anggaran kita dari Rp 170 miliar naik menjadi Rp 212 miliar,” beber Zamzami. Begitu juga dengan anggaran DAK yang diprediksi untuk tahun depan mengalami pengurangan mencapai Rp 50 persen, dari angka DAK tahun ini sebesar Rp 78 miliar. Pengurangan tersebut termasuk pada sektor belanja langsung, belanja tidak langsung, anggaran kesehatan, pembangunan fisik dan operasional. “Jadi kemungkinan besar banyak pekerjaan fisik tahun depan yang tertunda, lantaran memang anggaran kita terbatas. Dan ini bukan hanya daerah kita saja yang seperti ini, hampir seluruh daerah di Indonesia pun akan banyak berkurang pekerjaan fisiknya. Makanya untuk tahun depan arah pembangunan kita lebih difokuskan pada peningkatan ekonomi kerakyatan dan pemulihan ekonomi,” bebernya. Terkait proyeksi defisit anggaran di tahun 2021 sebesar Rp 212 miliar, Zamzami mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pembahasan bersama Banggar DPRD Kabupaten Kepahiang untuk menekan angka defisitnya. “Saat ini kita bersama Banggar masih mengkaji dan menganalisa program-progam yang akan dilakukan di tahun 2021 mendatang. Yang jelas ada beberapa program yang akan dirasionalisasi anggarannya, guna menutup defisit kita,” demikian Zamzami. (sly)

Tags :
Kategori :

Terkait