Jalan Pusat Kota Jadi Tergenang

Senin 23-11-2020,09:24 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KEPAHIANG – Sudah jadi pemandangan umum, saat turun hujan beberapa titik jalan di wilayah Kabupaten Kepahiang terendam. Hal ini dikarenakan kondisi drainase belum sepenuhnya mampu menampung aliran air dengan debit yang cukup tinggi. Seperti terjadi di jalan utama pusat Kota Kepahiang tepatnya di depan Puncak Toserba, Kelurahan Pasar Kepahiang dan Terminal Kepahiang. Setiap hujan yang mengguyur Bumei Sehasen, selalu mampu menyulap jalan utama tersebut menjadi ‘kolam renang’. Bahkan tampak sejumlah anak-anak asyik mandi dan bermain di genangan air. Kondisi ini disayangkan oleh masyarakat sekitar, karena menurut mereka persoalan drainase ini bukanlah hal baru terjadi di Kabupaten Kepahiang. Irawan (43), warga Kelurahan Pasar Kepahiang mengungkapkan selain persoalan drainase, air tergenang juga disebabkan oleh kondisi jalan yang rusak. Bahkan tak jarang pengendara kendaraan bermotor jatuh atau terjebak di lubang yang tergenang air karena terperosok. “Ibaratnya persoalan kami di sini komplit, drainase mandeg dan jalan rusak, sehingga mengakibatkan air tergenang. Namun walaupun sudah demikian, bahkan sering media memberitakan persoalan ini, namun belum ada respon dari pemerintah. Khususnya pemerintah provinsi yang memiliki kewenangan atas jalan dan drainase milik pemprov ini,” keluh Irawan. Hal senada juga dikeluhkan, Junaidi (53) yang kerap melintas di jalan utama tersebut. Menurutnya, dengan kondisi jalan utama di Jalan Santoso yang masih belum rata, genangan air hujan tentu sangat rawan bagi para pengguna jalan. Bahkan bukan menjadi pemandangan yang aneh lagi jika ada pengendara yang jatuh di jalan tersebut. “Kami tidak tahu apakah persoalan jalan dan drainase ini kewenangan Pemkab Kepahiang atau Pemprov Bengkulu. Namun yang kami inginkan bagaimana pemerintah bisa bertanggungjawab atas jalan ini, agar aktivitas masyarakat tidak terganggu setiap hujan turun,” tegasnya. Dikatakan Junaidi, jika jalan dan drainase tersebut di bawah kewenangan Pemkab, maka akan sangat tidak bagus jika Pemkab terkesan selama ini melakukan pembiaran. Pasalnya kerusakan jalan dan genangan air yang terjadi di wilayah tersebut, sudah terjadi sejak belasan tahun ini. “Tapi kalau jalan tersebut merupakan milik Pemprov Bengkulu, kami harap Pemkab bisa berkoordinasi lebih gencar lagi agar pembangunan jalan dan drainase khususnya di wilayah terminal Kepahiang dan Jalan Santoso ini bisa segera diperbaiki,” harap Junaidi.(sly)

Tags :
Kategori :

Terkait