BENGKULU - Lantaran cuaca buruk melanda sejak beberapa hari terakhir, aktivitas sejumlah nelayan tradisional di Pantai Malabero Kota Bengkulu saat ini memilih untuk tidak melaut. Nelayan menghindari risiko kecelakaan akibat potensi angin yang kencang serta gelombang tinggi.
Salah satu nelayan, Yadi mengatakan, kondisi tersebut telah berlangsung selama 3 hari. Nelayan enggan melaut lantaran menghindari risiko kecelakaan karena kondisi angin yang kencang serta gelombang yang cukup tinggi. "Cuacanya buruk sudah sekitar 3 hari tidak melaut, tinggi gelombang saat ini sekitar 2 meter," ungkap Yadi, Senin (23/11). Tidak hanya itu, nelayan memilih untuk tidak melaut lantaran cuaca buruk sangat mempengaruhi kondisi ikan di laut, sehingga hasil tangkapan menjadi berkurang. "Cuaca seperti ini juga mempengaruhi hasil tangkapan, kalau cuaca buruk ikan di laut juga berkurang jadi percuma kalau kita berangkat melaut," tambahnya. Hal serupa disampaikan nelayan lain, Iyan. Ia mengatakan beberapa nelayan telah mencoba berangkat ke laut untuk mencari ikan, namun pulang kembali dengan hasil tangkapan yang sedikit bahkan tak jarang tidak mendapatkan ikan. "Ada yang masih mencoba melaut tapi karena cuaca buruk pengaruh dengan ikan, jadi pulang tanpa bawa hasil bahkan hanya bawa jaring yang rusak. Jadi kini sebagian besar milih tidak melaut," ungkapnya. Dengan memilih libur melaut, para nelayan memanfaatkan waktu kosongnya dengan membersihkan alat tangkap berupa jaring serta aktivitas lainnya. Selain itu beberapa nelayan memilih mencari tangkapan di pinggir laut lantaran khawatir terjadi kecelakaan karena kondisi angin kencang serta gelombang yang cukup tinggi. Mereka berharap cuaca buruk yang melanda Kota Bengkulu ini segera berakhir agar aktivitas nelayan dapat kembali normal seperti biasanya. (tok)Cuaca Buruk, Sejumlah Nelayan Libur Melaut
Senin 23-11-2020,18:40 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :