Bengkulu Optimis, Ekonomi Bangkit

Jumat 27-11-2020,07:17 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor ekonomi, termasuk di wilayah Provinsi Bengkulu. Selain melemahkan produksi, pandemi Covid-19 juga melesukan daya beli masyarakat di hampir semua lapisan. Namun seiringnya waktu, pemerintah terus mengeluarkan stimulus dan bahkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada yang berhak menerima agar daya beli masyarakat meningkat. Kebijakan pemerintah pusat dalam menangani pemulihan ekonomi nasional dan daerah digenjot secara masif. Ada banyak program pemuligan ekonomi yang sudah tersalur di Provinsi Bengkulu sehingga banyak masyarakat yang menerima mamfaat atas bantuan tersebut. Bukan hanya menerima namun juga para penggeluk ekonomi atau pedagang. Di Provinsi Bengkulu sendiri, sejak diberlakukannya new normal, daya beli masyarakat mulai merangkak naik, walaupun belum begitu maksimal. Seperti yang diungkapkan pedagang Pasar Panorama Kota Bengkulu, Jason Tjan (24/11), yang mengakui usaha retailnya sempat anjlok beberapa bulan lalu akibat Covid-19. “Kami sempat ‘down’ menghadapi situasi saat ini, beruntungnya kami menjual keperluan primer, sehingga walupun diterpa Covid -19, kami masih bisa bertahan. Memang daya beli masyarakat sangat turun, namun saat ini setelah banyak kebijakan dari pemerintah mulai ada gairah dalam jual beli,” ungkap lelaki yang berdarah Cina ini. Dirinya mengapresiasi, pemerintah segera mengambil langkah bijak dengan menyaurkan banyak program bantuan pada masyarakat untuk memulihkan ekonomi. Senada dengan hal tersebut, Sarinah, penjual sayur mayur di Pasar Minggu Kota Bengkulu mengakui jual beli di saat ini jauh menurun dibandingkan sebelum adanya Covid-19. Namun, lanjutnya, setelah adanya berbagai bantuan dan kemudahan yang diberikan pemerintah kepada pedagang maupun kepada masyarakat, jual beli sudah sedikit normal. “Pahit-pahit nian (sangat susah benar) untuk mendapatkan untung seperti dulu lagi. Tapi kini sudah mulai sediki pulihlah dengan adanya berbagai bantuan dari pemerintah,”ujarnya, sembari melayani pembeli. Ungkapan serupa juga disampaikan Sobirin, penjual telur asin keliling. Sejak Corona merebak, pendapatannya jauh menurun. Biasanya telur asin yang dia jajakan bisa habis 100 hingga 200 butir satu hari. Namun saat ini hanya bisa laku 30 butir dalam satu hari. “Susah kini, paling laku 30 butir dalam sehari, cuma bisa untuk makan saja,” ujarnya. Dirinya berharap, bantuan pemerintah dapat segera turun kembali tahap berikutnya dan menyasar kepada semua lapisan masyarakat, sehingga baik pedagang maupun pembeli (masyarakat) dapat terus bertahan dalam kondisi saat ini. Kalau tidak segera dibantu, bisa-bisa sama-sama ambruk kita ini,” ungkap lelaki yang pernah bekerja di Bank Swasta ini. Seperti diketahui, pemerintah terus mengupayakan pemulihan ekonomi dalam kondisi Covid-19 ini. Salah satu upaya yang sedang dilakukan saat ini dengan melakukan refocusing dan realokasi anggaran baik dari APBN maupun APBD untuk penanganan Covid-19. Refocusing dan realokasi tersebut diprioritaskan pada bidang kesehatan, penanganan jejaring sosial serta bantuan bagi dunai usaha. Pemerintah Provinsi Bengkulu juga telah menggelontorkan dana recofusing untuk tiga hal tersebut. Terkhusus bantuan bagi dunia usaha, pemprov Bengkulu juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk memulihkan ekonomi kerakyatan. Tentunya ditambah dengan bantaun dari pemerintah pusat. Selain itu, Provinsi Bengkulu juga melakukan terobosan- terobosan sesuai instruksi pemerintah pusat dalam menggairahkan ekonomi masyarakat selain melakukan antisipasi penyebaran virus Corona. Tak terkecuali bisnis perhotelan yang juga memutar otak. Seperti yang terjadi pada bisnis hotel di Provinsi Bengkulu. Sebagai sebuah langkah strategis, semuanya pihak manajemen berlomba-lomba mencari cara beradaptasi dan berinovasi agar bisnisnya terus bisa berjalan. Seperti yang dilakukan Mercure Hotel Bengkulu. Sebagai hotel berbintang yang baru berdiri beberapa bulan sebelum Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global, tentu menjadi pukulan besar bagi pihak pengelola hotel. Dikatakan oleh Marketing Communication Manager Mercure Bengkulu Putri Cempaka, bahwa hotel Mercure berhasil melakukan adaptasi dan inovasi untuk tetap bisa berjalan. “Perhotelan tentu terkena dampak yang cukup signifikan, tapi kita tidak pernah mengambil langkah menutup hotel. Dari kita sendiri, ada beberapa strategi untuk menaikkan pendapatan dengan cara menghadirkan promo untuk pelanggan setia kita,” ungkap Putri. Putri menambahkan, selain promosi, hotel juga melakukan kampanye pemulihan (Recovery Campaign). “Di mana kita juga sudah mendapatkan sertifikat ALLSAFE didapatkan oleh Mercure. Sertifikat ini dirancang untuk keamanan semua tamu dan karyawan. Jadi, pengunjung kita sekarang sudah percaya diri untuk membooking room hotel kita saat ini,” jelasnya. Berbeda dengan Hotel Mercure, ILa Dian Luvita selaku Executive Secretary and Public Relations Hotel Santika Bengkulu mengatakan untuk tingkat hunian Hotel Santika Bengkulu selama Covid-19 sempat melakukan langkah tidak beroperasi (Temporary Close Down) selama lebih kurang 2,5 bulan terhitung 1 April 2020 dan re-opening pada tanggal 16 Juni 2020. “Selain karena bisnis yang turun drastis dikarenakan pembatasan sosial (PSBB) yang diberlakukan di beberapa daerah yang menjadi source bisnis, kami juga mengikuti anjuran pemerintah untuk membantu pencegahan penyebaran Covid-19 pada saat itu,” ungkap Dian. Dian juga menjelaskan untuk sekarang tingkat hunian hotel sudah berangsur membaik terutama di bulan Agustus kemarin, dikarenakan sudah mulai diperbolehkan kembali untuk mengadakan kegiatan di hotel dengan pemberlakuan protokol kesehatan. “Meskipun kalau dibandingkan dengan kondisi pada waktu normal masih cukup jauh penurunannya. Mayoritas tamu kami didominasi dari tamu lokal sekitaran Bengkulu (Sumatera) dan tamu yang bepergian dengan kendaraan pribadi karena jumlah penerbangan yang berkurang. Karena sebagian besar tamu memilih perjalanan darat untuk menghindari kontak dengan orang banyak di pesawat,” kata Dian. Di akhiri penjelasannya, mereka berharap kepada Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu untuk bersama-sama bersemangat mengahadapi pandemi Covid-19 ini agar seluruh sektor dapat beroperasi dengan normal dan juga pengunjung yang datang ke Provinsi Bengkulu kembali bisa menikmati keindahan Bumi Rafflesia tercinta ini. (rls)

Tags :
Kategori :

Terkait