Satu Jalur Menuju Objek Wisata

Sabtu 02-01-2021,16:49 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KEPAHIANG – Mengantisipasi penumpukan arus lalu lintas di akhir pekan libur Tahun Baru 2021, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Kepahiang menerapkan rekayasa lalu lintas menuju lokasi wisata. Khususnya ke Kecamatan Kabawetan. Jika biasanya para pengunjung yang hendak berwisata ke Kabawetan melalui jalur Kelurahan Kampung Pensiunan, dialihkan masuk melalui Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kepahiang. Sebagaimana disampaikan Kapolres Kepahiang AKBP Suparman, S.IK, M.AP melalui Kasat Lantas Iptu Fery Octaviary, S.IK mengungkapkan, adapun jalur masuk ini dimulai dari simpang Kelurahan Kutorejo menuju simpang Desa Air Sempiang, kemudian menuju Desa Tangsi Duren dan selanjutnya tiba di kawasan kebun teh Kepahiang Mountain Valley di Desa Sidorejo Kecamatan Kabawetan. Sementara untuk jalur keluar, dari kawasan Mountain Valley melewati jalur biasa yakni Polsek Kabawetan dan simpang PT Sarana Mandiri Mukti (SMM), kemudian menuju simpang Rapindo dan keluar di simpang Pasar Pagi Kepahiang. “Rekayasa lalu lintas ini kita berlakukan hingga hari Minggu (3/1) mendatang. Dan rekayasa lalu lintas ini diberlakukan hanya untuk para pengunjung kawasan wisata, sementara untuk warga desa yang dilintasi jalur wisata, tetap diperbolehkan melintasi jalur biasa,” terang Fery. Selain itu, rekayasa lalu lintas juga diterapkan di beberapa titik di wilayah pusat Kota Kepahiang. Rekayasa lalu lintas yang dilakukan dalam momen ini yakni menjadikan beberapa titik jalan yang sebelumnya satu jalur, menjadi dua jalur. “Rekayasa jalan dan lalu lintas ini dilakukan agar tidak terjadi kepadatan maupun kamacetan yang disebabkan parkir liar dan aktivitas masyarakat serta lalu lintas kendaraan pada momen libur tahun baru ini,” terangnya. Untuk itu Polres Kepahiang sudah melakukan sosialisasi beberapa titik jalan yang mulai diberlakukan satu jalur atau forboden, seperti di simpang Kampung Bogor Pasar Pagi, Terminal Pasar Kepahiang dan beberapa titik lainnya yang berpotensi mengalami kemacetan dan kepadatan kendaraan. “Salah satu inisiatif kita adalah dengan membuat median dua jalur dengan traffic cone dan barrier yang bertujuan untuk memecah kepadatan dan mencegah pengendara, pejalan kaki, maupun tukang becak melawan arus dan parkir sembarangan,” demikian Fery.(sly)

Tags :
Kategori :

Terkait