4 Bulan Belum Digaji

Senin 18-01-2021,10:52 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

KEPAHIANG - Dua orang karyawan yang menjaga gudang BBM milik PT. Sarana Multi Karya Indonesia (SMKI), yakni Sumarhadi (35) dan Sumardiono (20), keduanya warga Desa Air Sebakul, Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), masih terbaring lemah. Keduanya mengalami luka bakar dalam kejadian tersebut. Naasnya lagi, keduanya sudah 4 bulan belum menerima gaji dari PT. SMKI. Bahkan untuk biaya pengobatan, keduanya baru dibuatkan BPJS oleh pihak perusahaan setelah peristiwa kebakaran tersebut terjadi. Diungkapkan Kapolres Kepahiang, AKBP Suparman, S.IK, M.AP melalui Kasat Reskrim Iptu Welliwanto Malau, S.IK, MH, hal itu diketahui pihaknya setelah melakukan pemeriksaan terhadap kedua korban dalam kapasitasnya sebagai saksi kejadian kebakaran tersebut. “Ya, kita datang ke rumah masing-masing saksi (korban, red) di Kabupaten Benteng. Kondisi kedua korban memang sudah agak membaik, namun masih terbaring karena luka bakar di hampir seluruh tubuh korban sangat serius. Dari pemeriksaan tadi kita dapat beberapa informasi dari para saksi tentang BBM yang disimpan di gudang tersebut,” jelas Welliwanto. Dari hasil pemeriksaan, sambung Welliwanto, pihaknya masih akan melakukan pengumpulan keterangan lagi dari Kementerian ESDM khususnya bidang yang menangani sumber daya mineral serta minyak dan gas bumi (Migas).        “Kita sudah surati Kementerian ESDM, dan saat ini masih menunggu balasan untuk permintaan saksi ahli sebagai bahan penyelidikan kita atas perkara ini,” ujarnya. Kebakaran tersebut menghanguskan rumah milik Rumantak di Desa Imigrasi Permu, Kecamatan yang disewa PT. SMKI yang merupakan mitra kerja PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Kejadiannya 23 Desember 2020. Rumah tersebut disewa sebagai basecamp bagi beberapa pekerja proyek yang dibiayai PT. SMI. Serta sebagai gudang penyimpanan BBM jenis solar untuk kebutuhan alat berat proyek pembangunan jalan di Kabupaten Kepahiang. Belum diketahui pasti penyebab dari kebakaran tersebut, namun kerugian yang ditaksir dari peristiwa tersebut mencapai Rp 300 juta.(sly)  

Tags :
Kategori :

Terkait