Nobar Jejak langkah 2 Ulama, Film tentang Pendiri Muhammadiyah dan NU

Minggu 21-03-2021,17:55 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU- Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Bengkulu menggelar Nonton Bareng (Nobar) Film Jejak Langkah 2 Ulama, Minggu (21/3).

Film berdurasi 2,5 jam ini bercerita sejarah hidup 2 tokoh besar tanah air yakni  KH. Ahmad  Dahlan pendiri Perserikatan Muhammadiyah dan KH. Hasyim Asy’ari Pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Dua organisasi ini menjadi organisasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pengikut yang mencapai puluhan juta orang lebih. Semboyan yang diusung dari film adalah memahami perbedaan dan menjunjung persamaan, sebagai dasar merekatkan kembali Bangsa Indonesia satu tanah air, tumpah darah Indonesia.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Bengkulu Dr. Syaifullah, M. Ag, menerangkan, film ini mengisahkan Ahmad Dahlan dan Hasyim Asyari,’ dua tokoh agama yang sama-sama belajar baik dari Guru-guru di Tanah Air antara lain KH Sholeh Darat di Semarang Jawa Tengah yang juga guru dari RA Kartini.

Keduanya sama-sama pernah bermukim di Makkah Al-Mukaramah. Ulama besar Indonesia Syech Ahmad Khatib Al-Minangkabawi  Imam Masjidil haram dengan mahzab syafii pernah menjadi guru keduanya di Tanah suci. Yang berbeda hanya dari sasaran medan dakwah yang mereka jalani, Jika KH Ahmad Dahlan berdakwah dikaum perkotaan dari bidang pendidikan, sementara KH Hasyim Asyari di pedesaan kepada masyarakat petani.

“Mudah-mudahan film ini bisa menginsiprasi anak muda sekarang. Film ini mengedepankan titik persamaan dari kedua tokoh ini, tidak perbedaannya. Mereka satu perspektif, namun hanya beda di panggung saja. Keduanya adalah tokoh pemersatu bangsa,” kata Syaifullah saat menggelar jumpa Pers sebelum nobar digelar.

Ketua Panitia Nobar Adi Asmara, M. Pd menambahkan nobar di Kampus 4 UMB menjadi kegiatan yang ke-6003 sejak nobar ini digelar secara terus menerus dari kisaran Februari 2020 silam. Rencannya Senin (22/3) pukul 08.00 WIB film ini kembali diputar disekolah MAN Model dan di Yayasan Hidayatullah Nakau Kota Bengkulu.

Selanjutnya pada Selasa (23/3) akan  diputar di  SD Aisyah Curup dan Pesantren Muhammadiyah di Curup Utara.  Setelah itu Rabu (24/3) tim akan dibagi dua untuk memutar film di Lebong dan Kepahiang. ‘’Barulah selanjutnya kamis (25/3), tim akan menuju Musi Rawas Lubuk Linggau untuk  kembali diputar disana,” terang Adi. (iks)

Tags :
Kategori :

Terkait