INSIDEN pemukulan seorang perawat wanita oleh orangtua pasien di RS Siloam Sriwijaya Sumsel, seketika menjadi viral. Pascavideo pemukulan beredar di jagad maya, Kamis (15/5) lalu. Dalam hitungan detik, netizen menyuarakan kecaman.
Seruan dengan tagar save perawat Indonesia pun menggema seantero lini masa. Rasa simpatik kepada perawat yang mengalami luka memar dibagian wajah, terus saja mengalir. Aparat pun bertindak cepat. Terbukti, hanya sehari berselang, Jumat (16/4) sekira pukul 21.00 WIB, seorang pria penganiaya perawat JT (35) sudah digiring ke Mapolrestabes Palembang. Pria berbadan tinggi besar itu, hanya bisa tertunduk lesuh saat pewarta coba mengabadikan fotonya ke luar dari kediaman pribadinya di Jalan Sinedekane Kayu Agung Kabupaten OKI Sumsel. Tak ada makian gahar, ataupun gerak tubuh sebagaipenanda perlawanan. JT hanya berlalu dengan lesuh dengan kawalan aparat. Melihat fenomena di atas, dapat pula kita disimpulkan betapa kuatnya pengaruh media sosial. Satu postingan video telah membuat seantero jagad maya, serentak lantang bersuara. Semuanya hampir mengecam perbuatan "bar-bar", terlepas apapun dalilnya pelaku kepada korban yang mirisnya adalah seorang perawat. Organisasi yang menaungi korban, PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) tak kalah lantang bersuara. PPNI mengutuk keras perbuatan pelaku terhadap anggotanya, Christina Ramauli Simatupang (28).#SaveperawatIndonesia
Sabtu 17-04-2021,13:41 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :