Bengkulu Record Store Day 2021, Ajang Nostalgia Pecinta Musik Lawas

Minggu 25-04-2021,21:57 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU – Rilisan fisik mulai dari kaset pita, CD/DVD, piringan hitam media penyimpan data yang umumnya berupa lagu atau suara pernah berjaya di zamannya era sekitar tahun 1970 an hingga tahun 2000 an. Seiring perkembangan zaman serta teknologi membuat keberadaannya mulai tergusur.

Namun ternyata sampai saat ini rilisan fisik tidak kehilangan tempat dihati pendengarnya. Masih ada penikmat dan pecinta musik dari rilisan fisik ini yang mencari rilisan fisik dari musikus idolanya. Seperti di Bengkulu, ada komunitas kumpulan dari orang-orang pecinta kaset pita terutama musik lawas namanya Komunitas Kaset Pita Bengkulu.

Hari ini, Minggu (25/4) orang-orang yang memiliki minat sama dengan rilisan fisik, mulai dari pecinta musik kaset pita, CD/DVD, piringan hitam hingga pelapak rilisan fisik dan musisi berkumpul dalam kegiatan Bengkulu Record Store Day 2021 bernostalgia dengan musik lawas. Bertempat di Vanda Art Gallery, Nusa Indah Kota Bengkulu, acaranya mulai dari jual beli, barter, dan akustikan hingga silaturahmi dan buka bersama.

“Saat media rekam digital mulai menjamur, rilisan fisik termasuk kaset pita tetap tidak kehilangan tempat dihati pendengarnya,” kata Inisiator Komunitas Kaset Pita Bengkulu Muhammad Ego Prasasti.

Masyarakat pun sangat antusias dengan acara yang digelar oleh Komunitas Kaset Pita Bengkulu ini. Dengan menerapkan protokol kesehatan, pengunjung acara hari ini mencapai sekitar kurang lebih 50 orang. Ditambah lagi dengan anggota komunitas yang hari ini hadir ada sekitar 20 orang. Ada beberapa pengunjung yang membeli CD Dewa 19 seharga Rp 200 ribu, membeli DVD seharga Rp 100 ribu, dan ada yang membeli kumpul tempat korek api seharga Rp 100 ribu.

“Alhamdulillah acara hari ini berjalan dengan lancar. Nggak nyangka antusias masyarakat luar biasa,” ujar Ego.

Ego berharap masyarakat Bengkulu lainnya yang memiliki minat sama dengan rilisan fisik dapat bergabung dengan Komunitas Kaset Pita Bengkulu yang keberadaannya sudah ada sejak tahun 2019. Anggotanya pun dari berbagai kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bengkulu. Seperti dari Kota Bengkulu, Kepahiang dan Mukomuko.

Tujuannya untuk menambah teman, bernostalgia saat zaman dulu hingga sebagai wadah silaturahmi untuk berbagi cerita. Sementara itu bagi para pelapak maupun pecinta rilisan fisik dapat mendatangi langsung Vanda Art Gallery. Untuk membeli rilisan fisik maupun menjual koleksi rilisan fisik miliknya.

“Vanda Art Gallery juga menerima jual beli barang antik, dan barter. Para pecinta barang antik ini sering mencari rilisan fisik seperti kaset album Iwan Fals original, Nike Ardila original. Harga paling murah Rp 50 ribu dan yang paling mahal Rp 100 ribu,” bebernya. (cw1)

Tags :
Kategori :

Terkait