BENGKULU - Kepala PT Jasa Raharja Cabang Bengkulu Imam mustofa menyampaikan terjadi peningkatan untuk penyaluran santunan oleh PT Jasa Raharja pada semester pertama tahun 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ia menjelaskan hal tersebut merupakan salah satu dampak dari pemberlakuan work from home (WFH) pasca adanya pandemi Covid-19. Sehingga jumlah mobilitas kendaraan yang berada di jalan raya tampak lengang. Namun justru banyak kecelakaan yang terjadi. Khususnya untuk kendaraan bermotor dan roda empat. “Dibandingkan 2020 itu jumlah santunan meningkat, bahkan ada kenaikan hampir 51 persen,” sampai Imam. Dikatakannya, dari data yang ada terhitung pada Juni tahun 2020 lalu santunan disalurkan mencapai Rp 5 miliar, sedangkan di tahun 2021 turun menjadi Rp 7,6 miliar. “Kemudian tahun lalu santunan terbanyak itu kecelakaan meninggal dunia, tetapi fatalitas lebih meningkat,” imbuhnya. Imam mengatakan, walaupun adanya penurunan santunan tersebut tetapi fatalitas kecelakaan lalu lintas di Provinsi Bengkulu masih terbilang tinggi dari tahun yang lalu. “Untuk mengobati luka lukanya itu naik sampai mendekati 50 persen,” tambahnya. Selain itu, pada kondisi wabah Covid -19 saat ini untuk pemberian santunan lebih dipermudah. Dimana bagi korban kecelakaan langsung dikunjungi oleh pihak Jasa Raharja. Pihaknya juga, sudah memiliki administrasi dari Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil di Provinsi Bengkulu. Sehingga dengan demikian dapat lebih mengetahui alamat dan alih waris korban, sesuai dengan nomor induk kependudukan yang terdata. “Selama pandemi ini kita khususnya penanganan santunan korban kecelakaan berkordinasi dengan Rumah Sakit dan Kepolisian agar santunan lebih mudah,” imbuhnya. Bagi penerima santunan, sekarang tidak lagi harus mendatangi Kantor PT Jasaraharja. Pihaknya berusaha akan melakukan upaya jemput bola langsung. Kemudian dari rumah sakit nanti akan berkordinasi dengan pihaknya. Kemudian akan dilakukan pembayaran administrasi. “Sehingga korban kecelakaan tidak repot lagi untuk melakukan pembiayaan dan administrasi,” ucap Imam. Untuk diketahui, saat ini penyaluran santunan di setiap daerah kota dan kabupaten pun mulai berkurang. Seperti di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara dahulu angka saluran santunan terhitung cukup tinggi pada tahun yang lalu. Ia meminta agar masyarakat lebih peduli terhadap keselamatan lalu lintas, serta mematuhi protokol keamanan yang ada. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat lebih waspada dan berhati-hati dijalan raya. Mengingat kondisi lengan, jangan sampai berdampak membahayakan terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain. “Karena memang kondisi lalu lintas yang lenggang, masyarakat pun lebih memacu kendaraannya sehingga jumlah kecelakaan yang tidak menyebabkan kematian lebih tinggi,” tukasnya. Terpisah, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs Guntur Setyanto, M.Si., melalui Kabid Humas Kombes Pol Sudarno, S.Sos, MH, menjelaskan hingga akhir Juni tahun ini tercatat ada 350 kejadian lakalantas. Jumlah ini meningkat, dibandingkan dengan Juni 2020 lalu, yakni ada 274 kejadian. “Jumlah kejadian naik sekitar 28 persen,” sampainya. Sementara untuk, korban kecelakaan yang meninggal dunia sebanyak 118 orang. Sementara korban kecelakaan luka berat ada 149 orang, dan korban kecelakaan luka ringan ada 312 orang. “Kita imbau terus agar para pengendara selalu waspada dan berhati-hati. Jangan sampai ada lagi kejadian lakalantas, kita sebisa mungkin tekan angka ini,” tutupnya. (war)Masa Pandemi, Angka Kecelakaan di Bengkulu Meningkat
Kamis 15-07-2021,11:54 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :