Rp 10 Triliun Uang Beredar di Bengkulu

Minggu 01-08-2021,13:14 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Sektor Perbankan memberi kontribusi yang sangat besar dalam program pemulihan ekonomi nasionaql (PEN) di Bengkulu. Dari sisi jumlah rekening total saat ini telah mencapai 2,7 juta rekening, dimana 98,64% dari jumlah tersebut dimiliki perorangan oleh masyarakat. Saat ini, rekening tersebut telah menghasilkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 15,3 triliun. Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Joni Marsius menjelaskan dari sisi sitsem pembayaran khususnya tunai, Perbankan Provinsi Bengkulu secara total berkontribusi melakukan peredaran uang sebesar Rp 10,83 triliun di tahun 2020. Untuk sistem pembayaran non tunai, Perbankan di Provinsi Bengkulu memiliki peran dalam penyelesaian settlement pembayaran baik dari SKNBI (Sistem Kliring Nasional bank Indonesia) maupun RTGS (real Time Gross Settlement). Secara detail, total SKNBI dan RTGS di Provinsi Bengkulu pada tahun 2020 sebesar Rp 1,27 triliun dan Rp 23,25 triliun.  “Selain dari itu, risiko operasional Perbankan akibat Covid 19 relatif tinggi. Survey Bank Indonesia, tingkat kunjungan nasabah per hari di kantor bank adalah mencapai 225 orang,” ungkapnya. Selain itu, 1 kantor cabang bank melayani radius 102 Km2. Sehingga kasus Covid 19 yang menyebabkan terhentinya operasional bank akan berdampak pada layanan bank yang lebih jauh akan menghambat pemulihan ekonomi nasional dan terhentinya transaksi perbankan hingga Rp 8,3 miliar per hari. Bank Indonesia  memiliki komitmen dan kesadaran untuk terus menjadi mitra solutif bagi semua pihak dalam upaya pembangunan ekonomi dan kemanusiaan. Pada kaitannya dengan ekonomi syariah, bahwasannya persoalan Covid 19 ini membuka kesadaran bahwasanya diperlukan solidaritas sosial untuk membantu pemerintah dalam penanganan masalah kesehatan dan ekonomi akibat ekonomi covid 19. Salah satu solusi tersebut adalah, melaui optimalisasi Islamic Social Finance melalui Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Waqaf. “Berkenaan dengan itu Insya Allah tanggal 14 Agustus akan segera terbentuk Forum Waqaf Produktif di Bengkulu yang dimaksudkan untuk mensinergikan program Ziswaf untuk penanganan kesehatan, pengentasan kemiskinan, pengembangan UMKM dan ekonomi syariah, pendidikan dan masalah-masalah sosial lainnya,” bebernya. (iks)

Tags :
Kategori :

Terkait