BENGKULU – Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu memecahkan rekor baru lagi pada Sabtu (31/7). Berdasarkan data Dinkes Provinsi Bengkulu, terjadi penambahan positif Covid-19 sebanyak 520 kasus.
Saat ini total kasus aktif Covid-19 di Provinsi Bengkulu sebanyak 3.732 kasus. BACA JUGA: Curhat Owner Organ Tunggal di Masa PPKM Hal ini menjadi perhatian khusus dari Satgas Covid-19 Provinsi Bengkulu. Sebab penambahan kasus tersebut kebanyakan berasal dari klaster keluarga. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, SE, MM mengakui penambahan sebanyak 520 kasus kemarin menjadi rekor terbaru penambahan laporan harian konfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu. Rinciannya, penambanan kasus terjadi di Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 156 kasus, Kota Bengkulu dengan 136 kasus, Bengkulu Utara dengan 132 kasus. Bengkulu Selatan dan Mukomuko masing-masing sebanyak 42 kasus, Bengkulu Tengah, Kepahiang, Seluma dan Kaur dengan masing-masing 3 kasus. Jaduliwan juga menerangkan untuk warga yang sembuh dari Covid-19 juga terjadi penambahan sebanyak 386 kasus. Tercatat total kasus sembuh hingga saat ini sebanyak 13.804 kasus. Selain itu tidak ada tambahan laporan kasus meninggal dunia, sehingga total kasus meninggal sebanyak 279 kasus. Melihat angka tersebut, ia meminta agar semua lapisan masyarakat kembali meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes). Selain itu, tentu dengan semakin tingginya angka tersebut maka semua Satgas Covid-19 harus lebih memaksimalkan kembali dengan melakukan kolaborasi serta sinergitas yang dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan dan SDM Dinkes Provinsi Bengkulu, drg. Edriwan Mansyur juga mengungkapkan klaster penyebaran Covid-19 yang ditemukan masih hampir sama seperti sebelumnya. Dimana klaster itu kebanyakan merupakan klaster keluarga. Selain itu, dengan adanya penambahan kasus maka pasien yang menjalani isolasi mandiri juga meningkat. Menurutnya, tidak dari total warga yang positif sebanyak 3.732 kasus, warga yang dirawat di rumah sakit hanya sekitar 400 kasus. Itu dikarenakan kapasitas rumah sakit yang tidak mencukupi jika melayani semua pasien positif di Provinsi Bengkulu. “Maka dari itu, ada yang dibawa ke pusat karantina untuk menjalani isolasi dan juga ada yang menjalani isolasi mandiri (isoman( di rumah,” bebernya. Baca Selanjutnya>>>Penambahan Terbanyak dari Klaster Keluarga
Minggu 01-08-2021,13:30 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :