Dinkes Provinsi Bengkulu Koordinasi ke Kemenkes RI, Soal Obat Antivirus

Senin 02-08-2021,10:39 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu yang juga sebagai Plt Direktur RSMY Bengkulu, Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si menyampaikan pihaknya selalu berkomunikasi dengan pihak Kementerian Kesehatan RI terkait upaya penanganan Covid-19. Termasuk ketersediaan obat untuk menangani pasien Covid-19.

"Selalu kita minta dengan Kemenkes, kebutuhan obat Covid-19," kata Herwan saat dikonfirmasi oleh Rakyat Bengkulu kemarin.

Berdasarkan pantauan Rakyat Bengkulu, beberapa waktu ini sekitar dalam kurun waktu dua minggu ketersediaan obat- antivirus yang biasa digunakan untuk pengobatan pasien Covid-19 di sejumlah apotek dan Puskesmas Bengkulu mengalami kekosongan.

"Kita dapat alokasi obat Covid-19. Langsung kita distribusikan ke kabupaten/kota," imbuhnya.

Ditambahkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Hj. Oktomi Harlena, SKM, M.Si bahwa protokol kesehatan pencegahan Covid-19 menjadi tameng utama untuk antisipasi paparan virus ini. Juga pihaknya memastikan akan ketersediaan sarana penunjang untuk penanganan pasien Covid-19. Misalnya, ketersediaan oksigen, termasuk obat-obatannya.

"Setahu saya obat selalu siap, termasuk Oseltamivir masih ada," jelasnya.

Menurutnya, untuk pengguna obat untuk menangani pasien Covid-19 disesuaikan dengan gejala yang dialami. Sehingga, tak semata-mata menggunakan satu jenis obat.

"Diimbau juga dengan masyarakat untuk melakukan vaksin Covid-19 di Fasyankes pada umur 12 tahun ke atas," sampainya.

Ia pun berbagi pengalaman saat melakukan isolasi mandiri usai beberapa waktu lalu dinyatakan positif swab antigennya. Dimana saat ia mulai merasakan sakit tenggorokan, dan demam, langsung melakukan penanganan.

"Nah untuk menghindari penularan keluarga saya langsung Isoman di Pelkes. Alhamdulillah hari ke-9 berangsur sembuh. Sekarang saya sudah hari ke-10 dan tidak ada keluhan sama sekali, insha Allah besok (hari ini, red) saya keluar dari Isoman," jelasnya.

Juli Ini Ada 7.996 Kasus

Berdasarkan data dari Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bengkulu, kemarin ada penambahan 311 kasus baru. Sehingga total keseluruhan kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 18.126 kasus. Dimana pada Sabtu lalu (31/8) merupakan rekor baru untuk tambahan kasus baru, dengan 520 kasus.

"Kalau Juli ini ada 7.996 kasus baru. Kita terus imbau masyarakat patuhi protokol kesehatan," papar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, yang juga sebagai Plt Direktur RSMY Bengkulu, Herwan Antoni.

Dijelaskannya, penambahan kasus baru, akhir akhir ini juga turut disumbangkan oleh beberapa kabupaten. Di samping tambahan kasus baru dari Kota Bengkulu, yang memang menjadi daerah pertama di Provinsi Bengkulu atas kasus awal Covid-19 pada 30 Maret tahun lalu.

"Ada Rejang Lebong, Mukomuko yang banyak kasus baru. Bila peningkatan terus terjadi, ya berpotensi menjadi zona merah," kata Herwan.

Zona merah disini diartikan sebagai daerah yang memiliki resiko tinggi untuk penyebaran Covid-19. Sementara, saat ini hanya di Lebong yang masih berstatus zona kuning, yakni daerah dengan resiko rendah untuk penyebaran Covid-19. Dan 8 kabupaten lainnya masih berzona orange.

"Masih didominasi zona orange, resiko sedang untuk penyebaran Covid-19. Kota masih berzona merah. Ya ada kemungkinan bertambah untuk zona merah ini," sampai Herwan. (war)

Tags :
Kategori :

Terkait