Harus Disiplin Terapkan Prokes

Selasa 31-08-2021,14:47 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU TENGAH - Pelaksanaan hari pertama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka tingkat SMA/SMK di Bengkulu Tengah (Benteng) dimulai kemarin (30/8).

Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Benteng memastikan semua sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat sesuai ketentuan.

BACA JUGA:  Ada Sekolah Kekurangan Tempat Cuci Tangan Kepala Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan, SH, M.Pd mengatakan, dalam monitoring yang sudah dilaksanakan oleh cabdin bersama pengawas SMA/SMK, semua sekolah sudah menyediakan tempat cuci tangan di setiap depan kelas, siswa wajib menggunakan masker dan sekolah wajib menyediakan masker cadangan.

"Sekolah juga sudah steril karena disemprot dengan cairan disinfektan. Semua siswa saat masuk diperiksa suhu tubuh, menjaga jarak setiap siswa di kelas, dan sesuai aturan 50 persen dari kapasitas kelas. Selain itu, siswa dilarang berkerumun dan wajib langsung pulang ke rumah masing-masing saat jam sekolah sudah berakhir," jelasnya.

Adang berharap penerapan prokes dan semua ketentuan ini bisa dilaksanakan dengan disiplin setiap harinya.

Semua ini wajib dilaksanakan agar KBM tatap muka bisa digelar terus, dan tidak ada lagi KBM dilaksanakan dengan metode daring.

BACA JUGA:  Penipuan Bisnis Batu Bara, Warga Lebong Ditahan "Tidak bisa dipungkiri jika pelaksanaan KBM secara daring tersebut tidak maksimal, baik itu guru yang mengajar maupun siswa yang menerima pelajaran. Jadi apabila KBM tatap muka bisa digelar dengan disiplin prokes, bukan tidak mungkin KBM tatap muka akan terus dilaksanakan," tegas Adang.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Bengkulu Tengah, Eka Saputra, M.Pd menjelaskan, pelaksanaan KBM tatap muka di SMAN 1 Benteng dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama KBM tatap muka pada satu minggu pertama ini. Untuk kelompok kedua akan melaksanakan KBM tatap muka di pekan depan.

"Jadi kita laksanakan KBM tatap muka dengan sistem bergantian atau hanya 50 persen dari kapasitas setiap kelas. Jadi apabila saat ini kelompok pertama melaksanakan KBM tatap muka di sekolah, untuk kelompok kedua tetap melaksanakan pembelajaran secara daring," ungkapnya.

Selain itu, pihak sekolah sudah menerapkan semua sarana prasarana penerapan prokes. Seperti tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh, penyemprotan disinfektan, penyediaan masker cadangan dan menjaga jarak siswa di kelas.

"Jadi kita memang sudah siap dan disiplin dalam menerapkan semua ketentuan yang sudah ditetapkan," jelas Eka.

Di tempat yang sama, siswa kelas X SMAN 1 Bengkulu Tengah, Nanda Aulia Putri Ramadani mengungkapkan rasa senangnya melaksanakan KBM tatap muka di sekolah untuk kali pertamanya setelah masuk jenjang pendidikan SMA.

Sebab selama KBM dilaksanakan dengan metode daring, ia tidak bisa bertatap muka atau berkenalan dengan teman maupun guru.

"Tidak hanya itu saja, apabila KBM digelar secara daring, kita siswa ini susah menangkap pembelajaran yang dijelaskan oleh guru," bebernya. Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait