MUKOMUKO – Harga tandan buah segar (TBS) di Kabupaten Mukomuko terus menanjak. Tertinggi saat ini di tingkat pabrik Rp 2.330 per kilogram (kg).
Namun, harga yang cukup membuat petani sawit tersenyum itu ternyata diiringi dengan mulai naiknya harga pupuk. Salah satu pemilik kebun kelapa sawit, Yanto, ST, warga Danau Nibung Kecamatan Kota Mukomuko mengeluhkan tingginya harga pupuk non subsidi. BACA JUGA: Harga Sawit Melambung Tinggi Sebelumnya harga pupuk nonsubsidi seperti jenis pupuk KCL Mahkota hanya Rp 280 ribu per karung. Namun saat ini harganya sudah menembus Rp 480 per karung. Demikian juga dengan pupuk jenis TSP. Sebelumnya hanya Rp 290 ribu per karung. Namun sekarang sudah hampir menembus angka Rp 500 ribu per karung. Hal yang sama juga terjadi pada jenis pupuk lainnya. “Biasanya harga pupuk non subsidi ini bertahan, meskipun ada kenaikan, tidak begitu signifikan. Nah sekarang ini, sejak naiknya harga buah sawit, harga pupuk ikut naik dan sangat signifikan bagi kami,” keluh Yanto. Keluhan serupa juga disampaikan Masruhin, warga XIV Koto. Harga pupuk terus mengalami kenaikan yang kali ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Ia berharap harga pupuk kembali turun. Sehingga di tengah harga TBS naik, dapat membantu meningkat perekonomian petani. BACA JUGA: Bidik Tersangka Korupsi Dana BOS, Jaksa Cecar Puluhan Kepala Sekolah “Kita sangat terkejut ketika mau membeli pupuk di kios yang menjual pupuk nonsubsidi, naik tinggi sekali. Alasan penjual harga mereka membeli ada kenaikan. Dengan kondisi begini, naiknya harga sawit akhirnya tidak terlalu berpengaruh dengan kehidupan petani sawit,” katanya. (hue/rakyatbengkulu.com) Simak Video BeritaHarga Sawit Naik, Sayang Pupuk juga Ikut-ikutan
Jumat 17-09-2021,08:47 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :