rakyatbengkulu.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) sudah mengakui tindakan pembakaran puskesmas, termasuk pembunuhan sadis terhadap suster Gabriella Meilani adalah bagian dari aksinya.
Namun, hingga saat ini aktivis HAM dan aktivitis perempuan belum bersuara.
BACA JUGA: TNI-Polri Kejar KKTB Pembunuh Nakes Papua, Komandan OPM Diklaim Tewas
“Mana suaranya aktivis HAM dan aktivis perempuan? Korban adalah perawat perempuan. Kenapa ketika saudara sebangsanya dibunuh dan diperkosa secara brutal, mereka diam? Namun ketika aparat negara menumpas KKB di Papua, mereka teriak-teriak soal HAM?” tanya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/9) dikutip dari fin.
Karena itu, lanjutnya, tak ada alasan bagi TNI-Polri untuk tidak menumpas habis teroris biadab kelompok kriminal bersenjata di Papua.
BACA JUGA: Biaya Pemilu 2024 Tembus Rp 150 T, DPD RI: Pemilu Langsung Seperti Dalam Demokrasi
Dia mengatakan sudah terlalu banyak keresahan yang dilakukan teroris KKB di Papua. Korbannya mulai masyarakat biasa, TNI-Polri, hingga tenaga kesehatan.
Pada 8 April 2021 teroris KKB di Kabupaten Puncak menembak mati seorang guru bernama Oktavianus Rayo. Di tempat itu, mereka juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.
Selanjutnya, pada 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak.
BACA JUGA: Kontak Tembak dengan KKB, Seorang Prajurit TNI Terluka
Kemudian pada 14 April 2021, pengemudi ojek bernama Udin juag tewas di tembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB.
“Tindakan KKB sudah tidak bisa dibiarkan. Negara harus menurunkan pasukan terbaiknya. Tumpas habis mereka tanpa kompromi. Ini wajib dilakukan untuk melindungi.
BACA JUGA: BMKG Peringatkan 19 Provinsi Berpotensi Terdampak Banjir Bandang, Bengkulu Termasuk
Pada 15 April 2021, KKB juga menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom.
Bahkan Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI Putu I Gusti Putu Danny Nugraha turut menjadi korban kebiadaban akibat ditembak oleh teroris KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. (rh/fin)
BACA JUGA: Peremajaan Sawit Rakyat, Targetkan 540 Ribu Hektare
Baca Selanjutnya>>>