BENTENG, rakyatbengkulu.com - Jembatan di Desa Paku Haji Kecamatan Pondok Kubang Bengkulu Tengah hingga kemarin belum diperbaiki PT Karang Nio Karya. Padahal sudah sepuluh hari sejak jembatan Rp 3,6 miliar tersebut nyaris ambruk. Kades Paku Haji, Asri Junianto membenarkan jika jembatan hingga saat ini belum ada tindakan ataupun perbaikan. Ia tidak mengetahui secara pasti mengapa jembatan tersebut belum dikerjakan. "Iya memang benar belum ada pengerjaan ataupun perbaikan terhadap jembatan tersebut pascakejadian hampir ambruk pada 29 September lalu," Singkat Junianto. Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Benteng, Jhoni Aprianto, ST membenarkan, jika sejak pertama kejadian hampir ambruknya jembatan tersebut hingga kemarin (8/10) tidak ada aktivitas atau pengerjaan pihak kontraktor. Versinya, karena pihak kontraktor dan penyedia besi sedang melakukan persiapan perbaikan jembatan tersebut. "Hari ini pihak ketiga masih mencari bahan untuk pembuatan peranca di bagian tengah jembatan, itulah mengapa belum ada pengerjaan lagi terhadap jembatan tersebut. Akan tetapi besok (hari ini, red) pihak kontraktor sudah akan kembali memulai pengerjaan untuk memperbaiki jembatan," terangnya Dia menambahkan, tahap pertama yang akan dilakukan dalam perbaikan jembatan tersebut adalah pembuatan peranca baru di bagian tengah jembatan. Sebab peranca yang lama sudah hanyut dibawa arus sungai tersebut. Dalam membuat peranca yang baru ini, pihak ketiga akan langsung membuat tiga titik peranca. "Tiga peranca baru akan dibuat di tengah jembatan agar bisa menopang beban jembatan. Kita tidak ingin kejadian sama terjadi apabila kita hanya membuat satu peranca. Sebab kondisi debit dan arus sungai tidak bisa kita prediksikan dan apabila dilihat memang arus sungai tersebut sangat deras. Apalagi PLTA musi kerap membuka pintu air mereka di malam hari," ungkapnya Dengan tiga peranca dibuat di bagian jembatan, ia yakin akan membuat jembatan semakin kokoh dan tidak akan kejadian hal yang serupa. Pihak kontraktor memang sudah menyanggupi untuk menyelesaikan pengerjaan jembatan tersebut hingga 100 persen. Semua ini sudah dituangkan di surat perjanjian. "Semoga perbaikan jembatan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada lagi bencana yang menyebabkan jembatan tersebut hampir ambruk. Sesuai kontrak ada sisa 20 hari lagi pengerjaan jembatan ini, namun apabila tidak terkejar, akan kita lakukan addendum untuk penambahan waktu pengerjaan hingga 15 hari kedepan," Demikian Joni. Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Benteng, Arsyad Hamzah, SE menegaskan, agar jembatan tersebut untuk segera dikerjakan dan ada tindakan untuk dilakukan perbaikan. Jangan sampai jembatan tersebut terlalu lama didiamkan dengan kondisi seperti itu, sebab takutnya jembatan yang hampir ambruk tersebut akan ambruk nantinya. "Selain itu kita meminta kepada pihak ketiga untuk memperbaiki kembali jembatan yang lama. Sebab ada beberapa bagian besi di jembatan yang lama tersebut diambil oleh mereka. Sehingga ada di beberapa bagian di jembatan yang lama tersebut saat ini bolong atau menimbulkan jarak. Sedangkan saat ini jembatan lama itu masih digunakan masyarakat dalam melaksanakan aktivitas," tegasnya Semua ini demi keamanan masyarakat dalam menggunakan jembatan. Apalagi saat ini kejelasan jembatan baru akan selesai belum tahu pasti karena akan melewati beberapa proses yang dinilai sedikit panjang. "Jadi kita tegaskan untuk segera mengembalikan bagian-bagian jembatan yang lama ke posisi semulanya. Jangan sampai karena pengambilan beberapa bagian ini akan menyebabkan jembatan yang lama juga ambruk," tutup Arsyad. (jee)
Jembatan Nyaris Ambruk Belum Disentuh
Sabtu 09-10-2021,13:30 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :