KEDURANG - Kasus stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) masih menjadi perhatian bersama, salah satunya di wilayah Puskesmas Kecamatan Kedurang. Saat ini tercatat ada 17 kasus stunting di Kedurang.
Meskipun bukan jumlah kasus terbanyak di 14 puskesmas di Kabupaten BS, namun kasus stunting di wilayah Kedurang tetap menjadi fokus penanganan oleh Puskesmas Kedurang. BACA JUGA: Fokus Percepatan Penurunan Stunting Kepala Puskesmas Kedurang Gatmir Gunawan mengatakan, dari sekian banyak masalah kesehatan di wilayah Kedurang, fokus utama Dinas Kesehatan masih masalah stunting. Dari 19 desa di bawah pengawasan Puskesmas Kedurang, ada 17 kasus stunting. Apabila dipersentasikan angka stunting tersebut 1,7 persen. Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan pihaknya selama ini disebutkan Gatmir mulai dari rutin posyandu setiap bulannya. Dari 19 desa tersebut sebanyak 21 kali posyandu setiap bulan. Selain itu pemberian makanan tambahan (TMT) juga dilakukan. Hanya saja diakuinya untuk Puskesmas Kedurang bantuan hanya berasal dari Pemkab BS dan belum dari Pemprov Bengkulu. “Kalau tindakan kita ya rutin lakukan sosialisasi, utamanya pada ibu muda dan menyusui. Posyandu itu terpenting dan pemenuhan gizi terhadap anak,” kata Gatmir. Sementara itu Kasi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten BS Yeti Indarni SST menyebutkan, untuk kasus stunting terbanyak di 14 puskesmas BS berada di Puskesmas Seginim 73 kasus. lalu Kota Manna 34 kasus, M.Taha 25 kasus dan Kedurang 17 kasus. Sedangkan paling sedikit berada di Puskesmas Masat 4 kasus. BACA JUGA: Lestarikan Wisata Alam Sebelat Untuk wilayah Puskesmas Kedurang 17 kasus tersebut tercatat sejak bulan Februari 2021. Dan data tersebut diungkapkannya belum selesai.Sebab data Dinas Kesehatan saat ini masih 80persen. “Saat ini data masih diangka 80 persen. Kami masih melakukan penginputan data. Sedangkan tindakan kita ujung tombaknya pada puskesmas-puskesmas,” terang Yeti. (tek) Simak Video Berita17 Kasus Stunting di Kedurang
Sabtu 30-10-2021,09:37 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :