rakyatbengkulu, BISNIS- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen mempercepat transformasi keuangan digital Indonesia. Caranya dengan pengembangan ekosistem ekonomi dan pembiayaan digital. Sehingga, memberikan manfaat besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam Forum Fintech Inggris–Indonesia di London, kemarin. Menurut dia, transformasi ekonomi digital diproyeksikan akan menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi akibat Covid-19. “Potensi ekonomi digital Indonesia itu harus cepat dioptimalkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kawasan maupun global,” ujarnya. Di sektor jasa keuangan, perbankan harus menjawab kebutuhan konsumen untuk melakukan transformasi digital. Termasuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Begitu pula, industri finansial teknologi alias fintech dan lembaga keuangan digital lainnya. Mereka harus memudahkan dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat unbanked. Lampu hijau telah diberikan OJK bagi perbankan berkolaborasi dengan fintech dalam pengembangan bisnisnya. Wimboh menuturkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah program untuk mengakselerasi transformasi tersebut. Diantaranya, membangun ekosistem UMKM berbasis digital. Terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kemudian, melibatkan fintech peerto-peer lending dan securities crowdfunding untuk memudahkan pelaku usaha mendapat alternatif pembiayaan dengan syarat mudah. Terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam menyebutkan bahwa seluruh bank akan bertransformasi menjadi bank digital. Perubahan itu bukan lagi menjadi opsi, tapi sebuah keharusan. Jika perbankan abai, maka tinggal menunggu digilas oleh tsunami bank digital. (han/dio/jpg)Bangun Integrasi UMKM dari Hulu Hingga Hilir
Rabu 03-11-2021,09:00 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :