TKP Vanessa Kecelakaan Kondisi Jalan Halus

Jumat 05-11-2021,07:55 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  rakyatbengkulu.com - Dalam keterangan yang dirilis oleh Head of Corporate Communication Astra Infra Danik Irawati, (4/11), kondisi cuaca cerah, permukaan jalan di lokasi rata dan tidak berlubang. Sehingga diduga kuat sopir dalam kondisi lelah dan mengantuk sehingga menabrak pembatas beton.

Sementara kondisi marka pun baik. Keterangan ini mengutip informasi dari Ditlantas Polda Jawa Timur. Mobil Pajero yang terlibat kecelakaan di KM 672 dievakuasi pukul 15.18 WIB oleh tim derek dari Marga Harjaya dibantu oleh PJR Polda Jawa Timur.

BACA JUGA:  Vanessa Angel dan Suami Meninggal Dunia, Diduga Sopir Mengantuk Pihak Astra Infra Toll Road menghimbau pada pengguna jalan untuk berkendara dengan selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang telah terpasang.

”Batas kecepatan maksimal di dalam tol 100 km/jam dan batas kecepatan minimal 60 km/jam. Pada kondisi hujan batas kecepatan maksimal 70 km/jam,” kata Danik dalam keterangannya.

Selain itu, penting menjaga tubuh tetap fit dan tidak dalam keadaan mengantuk. Selain kondisi badan, kendaraan juga harus diperiksa sebelum digunakan.

”Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat kondisi hujan,” jelas Danik.

Sementara Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menuturkan, dalam kecelakaan yang menimpa keluarga Vanessa Angel ada beberapa penyebab yang memperparah. pertama, kecepatan dari kendaraan. Diprediksi kecepatannya lebih dari 110 km per jam, bila dihitung dari waktu posting dan titik kecelakaan.

“Padahal, kecepatan kendaraan di jalan tol minimal 60 km maksimal 100 km,” paparnya. Batasan kecepatan ini akan mengurangi risiko dalam kecelakaan. Misalnya, saat ban pecah dalam kecepatan di bawah 100 km, tidak fatal untuk pengemudi.

“Kalau ban pecah dalam kecepatan di atas 100 km per jam, akan sangat fatal,” tegasnya. Masalahnya, di rata-rata jalan tol di Indonesia ini tidak memiliki alat pengawasan kecepatan. Kalau di luar negeri kendaraan di jalan tol yang kecepatannya melebihi batas yang ditentukan didenda.

“Seharusnya jalan tol mulai menerapkan regulasi semacam itu,” terangnya kepada Jawa Pos, kemarin.

Penyebab kedua kecelakaan makin parah adalah tidak menggunakan seat belt. Ketidakpatuhan penggunaan seat belt ini dalam kecelakaan transportasi umum, seperti bus merupakan penyebab utama banyaknya korban jiwa.

“Karena penumpang bus tidak wajib menggunakan seat belt,” terangnya. Penggunaan seat belt dalam kendaraan pribadi juga seharusnya diwajibkan untuk semua penumpang. entah duduk di depan, di tengah atau belakang. Penggunaan seat belt di Indonesia ini masih diatur secara tidak ketat.

BACA JUGA:  Tujuh Remaja Jual Obat dan Praktik Medis Ilegal “Dalam regulasinya memang wajib menggunakan seat belt, tapi lagi-lagi kebanyaan yang diawasi untuk sopir dan penumpang di depan,” ujarnya.

Pabrikan kendaraan juga seharusnya didorong untuk melengkapi keamanan seat belt. Biasanya penumpang depan bila tidak menggunakan seat belt akan berbunyi berisik.

Tapi, berbeda dengan penumpang di tengah yang tidak ada bunyi apapun bila tidak menggunakan seat belt.

“Demi keamanan harus ada regulasi yang mendorong pabrikan untuk memberikan fasilitas keamanan lebih,” terangnya. Kecelakaan yang terjadi pada Vanessa itu menjadi bukti bahwa penumpang di tengah bisa juga terlempar dari kendaraan. Bila mengalami kecelakaan dengan kecepatan yang tinggi.

“Ini harus menjadi momentum untuk memperbaiki keamanan berkendara di Indonesia,” tegasnya.

Tiga jam setengah sebelum kecelakaan tunggal itu terjadi, Vanessa terpantau masih aktif menggunakan media sosial. Dia sempat update di fitur instastories terakhir sekitar pukul 09.00.

Sembari mengenakan bantal leher merah, Vanessa mengabadikan momen perjalan mereka. Di situ dia juga merekam putra sematawayangnya, Gala Sky Ardiansyah sedang mengempeng.

Dan berada dalam pelukan pengasuhnya, Siska Lorensa.

Vanessa juga sempat membuat kolom pertanyaan untuk followersnya. “Ada yang bisa tebak aku mau ke mana?” tulis pelantun lagu Indah Cintaku itu dengan latar video perjalannya di jalan tol. Sedangkan Bibi, kerekam video istri tercintanya tengah tertidur pulas di kursi belakang supir.

Keduanya memang aktif menggunakan media sosial. Entah itu mengabadikan momen tumbuh kembang sang anak, merekam aktivitasnya sehari-hari, membuat konten-konten lucu bersama suami, endorse, atau mempromosikan bisnisnya.

Pasangan suami-istri yang menikah pada Februari 2020 itu memang tengah merintis bisnis online di bidang fashion bernama Vanesza Wear.

Sebelumya, mereka pernah mencoba peruntungan usaha kuliner Kebab Ngidam. Namun, tak berlangsung lama. Sedangkan sopirnya, Tubagus Joddy kini jadi bulan-bulanan netizen di Instagram.

Pasalnya, dia juga merekam perjalanan mereka saat berada di KM 555. Video tersebut diunggah sekitar satu jam sebelum kecelakaan.

Namun setelah musibah itu terjadi, seketika postingan tersebut langsung menghilang dari akunnya. Menandakan bahwa Joddy sempat menghapus video tersebut. Meski begitu, unggahan Instastories miliknya berhasil diabadikan dan kini viral di media sosial.

Tidak sedikit netizen yang menduga bahwa kecelakaan tersebut bukan karena Joddy mengantuk, melainkan unsur kelalaian karena bermain handphone.

Sebab, selisih jarak antara video tersebut diunggah dan peristiwa tabrakan itu terjadi hanya 117 kilometer. Hingga berita ini ditulis, kecelakaan yang menjadikan Gala anak yatim piatu itu menjadi trending topik di Twitter.

Sehari sebelum kecelakaan, Vanessa dan Bibi juga menghadiri acara bisnis kecantikan MS Glow. (tau/idr/jpg)

Tags :
Kategori :

Terkait