Rp 169,69 Miliar Dana “Mengendap” di 5 OPD

Selasa 07-12-2021,16:00 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

MUKOMUKO, rakyatbengkulu.com – Kurang dari sebulan berakhirnya tahun anggaran 2021, ternyata lima OPD di lingkungan Pemkab Mukomuko masih menyimpan anggaran hingga Rp 169,69 miliar lebih. Kelimanya merupakan OPD paling gendut pagu anggarannya dibandingkan OPD lain.

“Lima OPD itu diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Kesehatan, Badan Keuangan Daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Rumah Sakit Umum Daerah,” ujar Kabag Administrasi Pembangunan Setdakab Mukomuko, Sirat Purnama, ST, M.Ec.Dev.

Terbesar anggaran yang belum terserap di OPD Badan Keungan Daerah (BKD) mencapai Rp 49,4 miliar. Jumlah pagu Rp 220,2 miliar, baru terbelanjakan Rp 170,8 miliar. Disusul Disdikbud, dari pagu Rp 226,8 miliar masih mengendap Rp 36,8 miliar karena baru terbelanjakan Rp 189,9 miliar.

Kemudian Dinkes, masih punya tugas menyerap hingga Rp 30,7 miliar. Sebab dari pagu anggaran Rp 99,9 miliar, baru terserap Rp 69,2 miliar. Sedangkan RSUD, masih menyisakan Rp 26,7 miliar. Sebab serapannya baru Rp 37,4 miliar dari pagu Rp 64,1 miliar. Dan Dinas PUPR, pagu Rp 57,7 miliar, serapan baru Rp 31,6 miliar, sehingga masih ada anggaran Rp 26,09 miliar yang belum terserap.

“Data ini kita peroleh, sesuai dengan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang sudah terbit. Artinya, dana yang terserap itu dana yang benar-benar sudah dibelanjakan. Jadi ini kondisi riil,” kata Sirat.

Selain lima OPD tersebut ada juga sejumlah OPD lainnya yang anggarannya belum habis dibelanjakan. Hanya saja jumlahnya terbilang kecil.

Paling sedikit, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, menyisakan Rp 150,8 juta dari pagu dana Rp 3,9 miliar. Dinas Perindusterian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Rp 299,7 juta dari pagu Rp 3,6 miliar. Dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menyisakan Rp 307,4 juta dari pagu Rp 5,6 miliar.

“Sejauh ini, dari koordinasi kita, OPD-OPD dengan pagu dana yang masih cukup besar, optimis semuanya akan terserap. Minimal 95 persen. Alasannya masih ada beberapa pekerjaan yang pihak rekanan belum mengajukan pelunasan pembayaran kegiatan,” sampainya.

Sedangkan level kantor kecamatan, terbesar yang anggarannya belum terserap adalah Kecamatan Kota Mukomuko mencapai Rp 1,6 miliar dari pagu Rp 5,8 miliar. Diurutan dua Kecamatan Lubuk Pinang masih tersisa Rp 497,06 juta dari pagu Rp 2,3 miliar. Kemudian Kecamatan Sungai Rumbai tersisa Rp 484,4 juta dari pagu Rp 2,05 miliar.

Lainnya, Kecamatan Pondok Suguh belum terserap Rp 467,3 juta dari pagu Rp 2,1 miliar, Kecamatan Malin Deman Rp 411,5 juta dari pagu Rp 1,8 miliar, Kecamatan Ipuh Rp 379,3 juta dari pagu Rp 2,6 miliar, Kecamatan Penarik Rp 375,4 juta dari pagu Rp 1,8 miliar, dan Kecamatan Selagan Raya, dari pagu Rp 1,6 miliar, masih tersisa Rp 369,9 juta.

Selanjutnya, Kecamatan Air Dikit pagu Rp 1,4 miliar, belum terserap Rp 361,8 juta. Kecamatan V Koto pagu Rp 2,08 miliar tersisa Rp 357,8 juta, Kecamatan Teramang Jaya pagu Rp 2,3 miliar tersisa Rp 355,9 juta, Kecamatan Teras Terunjam pagu Rp 1,7 miliar masih sisa Rp 352,2 juta, Kecamatan Air Manjuto pagu Rp 1,6 miliar sisa Rp 351 juta, Kecamatan XIV Koto tersisa Rp 317,5 juta dari pagu Rp 1,9 miliar dan Kecamatan Air Rami, menyisakan Rp 263,8 juta dari pagu Rp 2,3 miliar.

“Target kita akhir Desember nanti serapan anggaran minimal 95 persen. Ini sama dengan target yang ditetapkan pemerintah pusat. Kalau sekarang persentase realisasi kita baru 75,30 persen dari yang ditargetkan 85 persen diakhir November kemarin,” pungkasnya.(hue)

Tags :
Kategori :

Terkait