BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Tidak hanya untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19. Namun saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti, juga diminimalisir angka kecelakaan. Ini disampaikan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. Ia berpesan agar saat Nataru nanti semua harus disiapkan. Pasalnya belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, saat liburan dan perayaan Nataru ini menjadi salah satu penyumbang lonjakan kasus Covid-19. "Kita ingin menekankan sekecil mungkin, bahkan kalau bisa tidak ada korban jiwa dengan Natal dan Tahun Baru yang bersamaan dengan wabah Covid-19 dan potensi bencana alam yang juga cukup tinggi sebagaimana disampaikan oleh BMKG," kata Rohidin, usai mengikuti rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Lilin Nala tahun 2021, Senin (20/12). Selain itu, faktor cuaca juga masih menjadi perhatian. Pasalnya, sejak November lalu Provinsi Bengkulu memiliki potensi La Nina. Untuk itu, ia juga meminta stakeholders terkait untuk menggantisipasi adanya bencana. Menghadapi Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 tersebut, ia meminta dukungan dari semua pihak. Rohidin juga memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan dengan aman dan lancar. "Kita memastikan bahwa umat Kristiani dapat menjalankan Natal dan Tahun Baru ini dengan aman, berjalan dengan lancar khidmat, ini yang harus kita berikan perlindungan dan upaya-upaya antisipatif," pesan Rohidin. Gubernur Bengkulu ke-10 ini juga meminta agar seluruh stakeholder untuk menyamakan persepsi dalam penerapan protokol kesehatan terlebih jelang perayaan Nataru mendatang. Ia juga berharap agar perayaan Natal yang dilaksanakan oleh umat Kristiani berjalan aman dan lancar. Sehingga tidak ada angka lonjakan kasus covid-19 di Provinsi Bengkulu pada saat Natal dan Tahun Baru. "Selain antisipasi angka lonjakan Covid-19, kita juga menekan agar tidak adanya korban jiwa, juga melakukan pemetaan kesiapan sumber daya kita baik dari masing-masing sektor untuk kesiapan pada perayaan nataru," kata Rohidin. Ditambahkan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menjelaskan dalam rangka kesiapan saat Nataru nanti, dari sisi kesehatan bakal dioptimalkan. Apalagi, dengan adanya varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia, ini tentu harus diantisipasi. "Sebagai upaya pencegahan, seperti deteksi kita harus diperkuat. Artinya untuk pintu pintu masuk itu, sesuai arahan akan dilakukan pemeriksaan check point. Kembali dilakukan pemeriksaan rapid, pemeriksaan terhadap yang belum vaksin," kata Herwan. Dijelaskannya, hal ini adalah untuk mendeteksi terhadap pintu pintu masuk Provinsi Bengkulu. Di samping protokol kesehatan harus diperkuat. Untuk Natal dan tahun baru diharapkan tidak ada mobilisasi. Cukup melaksanakannya perayaan ibadah bagi umat Kristiani. Kemudian untuk Tahun Baru tetap kita berada di rumah bersama keluarga. "Mulai 24 Desember malam sampai tanggal 2 Januari nanti. Semua posko akan dibuka dengan personel terpadu. Tim kesehatan akan kita persiapkan untuk membantu posko yang ada," papar Herwan. Juga termasuk fasilitas kesehatan, lanjutnya, baik rumah sakit maupun puskesmas untuk mempersiapkan tenaga dan sarana prasarananya. "Ambulans juga kita siagakan. Ini bentuk siaga kita untuk antisipasi lonjakan Covid-19," tutupnya. (war)
Covid-19, Laka, dan Bencana Fokus Utama
Selasa 21-12-2021,14:10 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :