KOTA MANNA, rakyatbengkulu.com - Dua proyek dari anggaran APBN 2021 yakni proyek rehabilitasi Bendungan Air Nipis dan revitalisasi Tebat Gelumpai di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) belum selesai dikerjakan tahun anggaran 2021.
BACA JUGA: Geber Kasus Dugaan Korupsi Pertambangan, Pemilik IUP Dicecar Polisi Sehingga dua proyek besar ini dilanjutkan tahun 2022. Dua proyek ini memiliki anggaran cukup besar dari APBN. Rehabilitasi Bendungan Air Nipis mencapai Rp 16,3 miliar. Sementara revatilisasi Tebat Gelumpai Rp 13,8 miliar. Untuk rehabilitasi Bendungan Air Nipis mulai dikerjakan PT Bumi Arenas Raflesia sejak 19 Januari 2021. Sedangkan revitalisasi Tebat Gelumpai yang dikerjakan PT Bukit Zaitun mulai 12 April 2021. Namun hingga akhir Desember 2021 lalu, kedua proyek ini belum mencapai finalisasi. Sehingga harus dilanjutkan tahun 2022. BACA JUGA: MTQ Tanpa Dukungan Anggaran PPK Revitalisasi Tebat Gelumpai dari BWS Sumatera VII Bengkulu Kasmadi saat dikonfirmasi rakyatbengkulu.com mengakui bahwa proyek revitalisasi Tebat Gelumpai belum dapat diselesaikan sepanjang tahun 2021. Alasannya, disebutkan Kasmadi lantaran faktor cuaca menjadi penghambat kerja kawan-kawan di lapangan. Oleh sebab itu proses pengerjaan memakan waktu lebih panjang dan harus berlanjut di tahun 2022. Saat ini diungkapkan Kasmadi, pengerjaan fisik telah mencapai 97 persen. Sehingga tiga persen pengerjaan lagi. Adapun sisa pengerjaan ini yaitu siring gendong 1,5 persen lagi. Lalu timbunan yang diperkirakan masih cukup banyak. Sebab untuk penimbunan tanah tergantung kondisi cuaca. BACA JUGA: Harga di Kandang Tak Naik, di Pasar Melambung Apabila cuaca baik, maka Kasmadi memastikan cepat selesai. Sedangkan pengerjaan fisik lainnya tinggal menyisahkan proses finishing. "Jadi faktor cuaca penyebab pengerjaan belum selesai. Mudah-mudahan 10 hari lagi selesai pengerjaan fisiknya," terang Kasmadi Namun demikian untuk masalah lainnya Kasmadi menyebut tidak ada lagi. Termasuk dengan masyarakat sekitar. "Untuk 2022 kita perpanjangan waktu sampai 31 Januari. Perpanjangan waktu ini dengan denda. Nanti sampai tanggal berapa selesainya baru kita hitung dendanya," ujar Kasmadi. Sementara itu, untuk proyek rehabilitasi Bendungan Air Nipis kontraktor PT Bumi Arenas Raflesia Fery Alian menyebutkan, untuk pengerjaan bendungan menyisakan beberapa pengerjaan fisik lagi. Pengerjaan tahap I mercu dan pintu air selesai dilakukan. Hanya saja untuk pintu air belum dipasang listrik dan akan selesai dilakukan setelah tahap II. Sedangkan untuk tahap II akan dilanjutkan pengerjaan sayap kanan. Sayap kiri dipastikan tidak ada masalah. Dan untuk jembatan lama yang rusak akibat banjir bandang juga akan diperbaiki di tahun 2022. Di mana saat ini Fery menyebutkan masih proses tender. "Yang penting sesuai janji pertama dulu, mercu selesai. Untuk jembatan yang rusak saat ini sedang proses tender dan penawaran sudah masuk," kata Fery. Juga disampaikan PPK Irigasi dan Rawa BWS Sumatera VII Hadi Buana, untuk pengerjaan tahap I 2021 tahap utama telah diselesaikan. Sehingga lanjut ditahun 2022. BACA JUGA: Umrah Lebih Ketat, Tapi Bisa Dua Kali "Kalau pekerjaan utama tubuh bendung sudah selesai, lanjutan tahun depan akan mengerjakan jembatan layanan bendung, sayap hulu kanan dan sambungan sayap hilir kanan beserta rumah genset," jelas Hadi. Ditambahkan Hadi, untuk 2022 masalah batas waktu pengerjaan, pihaknya masih menunggu hasil tender terlebih dahulu. Di mana saat ini proses tender sedang berlangsung. BACA JUGA: Karyawan Agen Gas Elpiji Bawa Kabur Ratusan Tabung Gas Melon "Kalau 2022, kita tunggu hasil tender dulu, sekarang sedang berlangsung," pungkasnya. (tek) Simak Video Berita Dua proyek besar belum selesai 2021Tidak Tuntas, Dua Proyek Lanjut 2022
Selasa 04-01-2022,10:53 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :