Balap Liar di Jembatan Elevated

Selasa 11-01-2022,09:14 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

Gub Ajak Aparat Tertibkan

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menginstruksikan agar penggunaan jalan di jembatan elevated atau Bengkulu Outer Ring Road (BORR) Nakau - Air Sebakul, dipergunakan sebagaimana mestinya.

BACA JUGA:  Belum Dibuka, BORR Nakau – Air Sebakul Ramai Dikunjungi Pasalnya, di kawasan yang membelah Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah itu, sering digunakan untuk track balapan liar.

“Itukan fungsinya untuk jalan umum, apalagi itukan jalan nasional yang membahayakan.

Maka saya minta kepada aparat penertiban baik dari satpol PP dan kepolisian. Serta masyarakat setempat, agar kita sama sama peduli,” imbau Rohidin.

Berdasarkan pantauan RB, jalan nasional itu mulai ramai dilewati truk angkutan, mobil pribadi, hingga sepeda motor.

Bila menjelang petang, jembatan itu didominasi oleh truk besar yang mengangkut hasil tambang maupun perkebunan.

Ramai Pedagang
Saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu di kawasan tersebut dipenuhi oleh para pengunjung, yang sekadar datang untuk berswafoto maupun menikmati pemandangan di sekitar Danau Dendam Tak Sudah itu.

Bahkan, di jembatan elevated ini juga mulai ada para pedagang.

Misalnya, pedagang durian, pedagang bakso bakar, hingga pedagang es tebu.

Malam hari, jembatan ini mulai digunakan oleh pemuda untuk balapan liar.

BACA JUGA;  Sampah di Pasar Minggu Lama Sering Menumpuk “Agar anak-anak kita jangan sampai menyalahgunakan fungsi jalan raya. Karena ini sangat membahayakan keselamatan mereka,” ajak Rohidin.

Seruan serupa juga disampaikan oleh Ketua komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Sumardi.

Ia meminta kepada masyarakat, agar berhati-hati dan utamakan keselamatan diri saat berkunjung ke jembatan yang baru selesai dibangun pada akhir Desember lalu.

“Kita harus ikut jaga, baik ketertiban, keselamatan, hingga kebersihan di sana. Jangan sampai ada kecelakaan, yang memakan korban,” kata Sumardi.

Hal ini dilakukan, agar keselamatan pengendara yang melintas di sana dapat terjamin.

Belum Diresmikan
Apalagi dari jembatan yang memiliki panjang 5,8 KM itu, juga belum diresmikan oleh pemerintah daerah.

Padahal jika melihat dari tahun lalu, direncanakan jika peresmian dilakukan di awal Januari ini.

Namun hingga saat ini, masih menunggu kepastian waktu peresmian jalan yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 18,5 miliar ini.

“Kalau lihat dari daerah lain, misalnya Jawa. Itukan ada regulasi yang mengatur. Jenis kendaraan mana saja yang bisa melintas ring road.

Nah, untuk di Bengkulu, kita masih menunggu hasil dari pihak kementerian,” jelas Sumardi.

Untuk itu, ia meminta Pemprov Bengkulu untuk gerak cepat, perihal regulasi lalu lintas di jembatan elevated itu.

Mengingat, ramainya lalu lintas disana. Ia tidak menginginkan jika ada hal yang tumpang tindih di jalan nasional itu.

“Yang jelasnya kan itu, untuk lalu lintas angkutan besar. Jadi truk itu tidak melintasi jalan kota. Sehingga, meminimalisir kerusakan jalan,” paparnya.

Ia juga meminta agar Pemprov ini agar betul-betul menertibkan kendaraan yang lewat baik di jalan jembatan elevated maupun di dalam kota.

Pasalnya, jika melihat kondisi dari jalan di dalam Kota Bengkulu, khususnya di Jalan Hibrida Raya, mengalami kerusakan parah.

Akibat banyaknya dilintasi oleh truk angkutan barang yang tonasenya melebihi kapasitas jalan.

BACA JUGA:  Berteduh di Pondok, Petani Tewas Disambar Petir Kapasitas jalan di Provinsi Bengkulu ini adalah kelas 3, yang maksimal kapasitasnya adalah 8 ton.

Hampir setiap tahunnya jalan itu mengalami kerusakan yang sama.

Dikarenakan beban tonase truk yang melewati melebihi kapasitas jalan kelas 3 itu.

Sehingga jika lintas elevated Nakau-Air Sebakul sudah berfungsi maka ini akan akan mengurangi kepadatan dalam kota.

Khususnya untuk Jalan Hibrida dan sekitarnya.

“Kita berharap segera diresmikan dan melarang semua kendaraan tambang, batu bara, baik yang kosong maupun berisi dilarang lewat di jalan dalam kota,” pinta Sumardi. (war)

Simak Video Berita 

Tags :
Kategori :

Terkait