BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Mahalnya harga daging ayam potong akhir-akhir ini, dipengaruhi oleh permintaan pasar yang tinggi.
Sedangkan jatah bibit ayam untuk perusahaan yang bergerak di bidang distribusi ayam potong ini, berkurang yang mempengaruhi panen. BACA JUGA: Harga di Kandang Tak Naik, di Pasar Melambung Meski demikian, kenaikan harga ayam ini diprediksi tidak bakal lama lagi. Manager PT. Semesta Mitra Sejahtera (SMS) salah satu perusahaan distribusi ayam potong di Bengkulu, Yevri menyampaikan memang terjadi kenaikan harga ayam potong di kandang. Minggu (9/1), harga ayam potong hidup di kandang Rp 27 ribu per kilogram, Senin (10/1) naik menjadi Rp 27,5 ribu per kilogram. Kenaikan ini disebabkan beberapa faktor. Pertama memang saat ini stok ayam di kandang sedang kosong. Kemudian faktor yang kedua karena adanya mekanisme pasar atau yang biasa disebut dengan supply and demand (suplai dan permintaan). Dia menjelaskan, saat ini panen ayam potong dari kandang mitra ternak mereka, hanya 7 ribu ekor per harinya. Permintaan pasar terhadap ayam potong cenderung stabil. Namun saat ini perusahaan dihadapkan dengan kating DOC atau pengurangan bibit ayam hingga 20 persen. Ini merupakan kebijakan dari Dikretorat Jenderal (Ditjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan. Saat ini mereka hanya mendapatkan jatah bibit ayam 50 ribu ekor per minggu, atau 200 ribu ekor per minggu. Dalam hal ini perusahan tidak dapat berbuat apa-apa. Namun Walaupun tidak terjadi kating DOC, harga ayam di akhir Desember dan di awal Januari pasti naik. BACA JUGA; Warga Protes Lantai Jembatan Pakai Kayu Sambungan Lantaran permintaan yang tinggi. “Kalau kita tidak ikuti itu (kating DOC, red) maka izin kami bermasalah sama Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,” sambungnya.Kenaikan Harga Ayam Diprediksi Tak Lama
Selasa 11-01-2022,15:51 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :