BENGKULU, rakyatbengkulu.com- Mahalnya harga ayam potong yang bertahan di angka Rp 45 ribu per kilogram membuat kewalahan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Beberapa diantaranya memilih tutup, lantaran merugi.
Seperti pedagang ayam geprek serba Rp 10 ribu di Pasar Panorama. Salah seorang pedagang emas di Pasar Panorama Syahril (50) mengatakan, penjual ayam geprek di area Panorama tutup hampir seminggu ini. Karena mahalnya harga ayam potong dan minyak goreng. BACA JUGA: Harga Ayam Potong Naik, Pembeli Sepi “Di depan ada yang jualan ayam geprek tapi sudah tutup sudah seminggu, katanya harga ayam mahal sama minyak goreng juga,” kata Syahril. Tak hanya itu para penjual ayam geprek. Penjual olahan ceker ayam juga tutup. Karena mahalnya harga ceker ayam yang mencapai Rp 36 ribu/kilogram. Tri (26) seorang penjual ceker mercon online mengungkapkan sementara jualan ceker merconnya ditutup lantaran bahan baku ceker ayam dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 36 ribu per kilogram. “Usaha ceker mercon saya lagi off belum buat karena harga ceker mahal,” ungkapnya. Sementara itu, Yarti salah seorang pedagang ayam di pasar tradisional Panorama mengatakan, kenaikan harga ayam potong menjadi Rp 45 ribu ini memang karena harga modalnya yang naik. BACA JUGA: Butuh Pasar Skala Besar Susu Sapi Harga ayam hidup di kandang sudah mencapai Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per ekornya. Tergantung dengan berat ayam potong “Kenaikan ini sudah dari Desember lalu,” katanya.UMKM Mulai Tumbang
Minggu 16-01-2022,10:11 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :