Bantah Cabul, Pelatih Bela Diri Sebut Perlakuan Pada Korban Bagian Latihan

Rabu 26-01-2022,15:08 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Seorang oknum pelatih bela diri karate berinisial FE (50), warga Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, harus merasakan dinginnya sel tahanan Mapolres Bengkulu. Lantaran sebelumnya, FE diamankan Tim Buser Macan Gading Polres Bengkulu lantaran menjadi tersangka tindak pidana pencabulan terhadap tiga orang murid didiknya saat mengikuti latihan bela diri yang dilatihnya. BACA JUGA:  Ditetapkan Tersangka, Pelatih Bela Diri Cabul Terancam 15 Tahun Penjara Diwawancarai awak media, FE membantah bahwa telah melakukan perbuatan cabul terhadap para murid latihnya tersebut. Dirinya berdalih bahwa perbuatan yang dilakukannya, merupakan bagian dari latihan yang diajarkan dirinya kepada para korban. "Tidak benar kalau saya lakukan pencabulan, ya namanya kita latihan bela diri pasti akan ada risiko untuk terpegang, tersentuh, terbanting dan segala macamnya," ungkap FE, Rabu (26/1). Dirinya menolak tuduhan yang diarahkan kepadanya tersebut. Selain menolak tuduhan pencabulan dirinya juga sempat membenarkan bukti chat bahwa dirinya sempat mengajak salah satu korban untuk jalan - jalan. Bahkan informasi dari hasil penyidikan, pelaku diketahui sempat menyatakan rasa suka kepada salah satu korban. Namun dengan ajakan dirinya kepada salah satu korban dimaksudkan dengan tujuan lain. BACA JUGA:  Di sini, Angka Pernikahan Turun "Saya menolak tuduhan, kalau masalah chatting ini konteks lain. Kalau sama - sama atlet ya kita biasa berkomunikasi lewat pesan. Namanya kepada semua murid pernah saya chat," ungkapnya.  

Korban Mengalami Trauma
Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP. Welliwanto Malau mengatakan, bahwa saat ini para korban dari tindakan bejat FE mengalami traumatis. Namun saat ini pihak kepolisian telah melakukan pendampingan terhadap korban, yang masih di bawah umur tersebut dengan melibatkan pihak terkait. Pendampingan ini diberikan untuk memutus dampak traumatis bagi korban, serta sebagai penguatan mental agar ke depannya korban dapat kembali menjalani kehidupan dengan baik. “Sampai saat ini kita sudah memberikan pendampingan terhadap korban. Kita sudah berkoordinasi dengan UPTD. Perlindungan Perempuan dan Dinas Sosial untuk ikut melakukan pendampingan terhadap para korban," demikian Welliwanto. (tok) Simak Video Berita 
Tags :
Kategori :

Terkait