BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Saat ini petani di Kota Bengkulu mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi dan juga adaanya pengurangan jatah pupuk yang diajukan.
Heriadi Ketua Kelompok Tani (Poktan) di Dusun Besar mengatakan, susahnya untuk mendapatkan pupuk subsidi sudah terjadi setiap tahunnya. Bahkan di tahun 2021 para petani harus membayar terlebih dahulu untuk mendapatkan pupuk subsidi. Meski sudah dibayar namun kedatangan pupuk subsidi kerap mengalami keterlambatan hingga satu minggu. BACA JUGA: Berantas Mafia Pupuk, Mesti Ada Komitmen dari Daerah “Kalau cuma satu atau dua hari gak jadi masalah ini terkadang sampai satu minggu. Jadi kami bingung mau memupuk, kalau telat pemupukan ya hasil panennya gak bagus nanti,” ujar Heriadi. Ia juga mengatakan bahwa pengusulan pupuk ini setiap musim selalu tidak sama dengan yang didapatkan. Dari 500 kg yang diusulkan dan yang diberikan hanya 150-200 kg. “Kami diminta untuk bayar terlebih dulu ya kami ikuti, tetapi tetap saja ada keterlambatan untuk penyaluran pupuk. Permintaan kami cuma satu, jangan sampai pupuk itu putus disaat kami butuh ada,” tegasnya. Sementara itu, Fikri dari Poktan di Dusun Besar mengatakan seluruh ketua Poktan di Dusun Besar tahun ini berencana untuk mengelola pupuk subsidi sendiri tanpa melalui kios. Tetapi saat ini belum bisa direalisasikan karena keterlambatan waktu untuk melakukan pengurusan berkas dan izin. Rencana itu juga mendapat dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu dan pihak distributor.Sulit Dapat Pupuk Subsidi, Poktan Ingin Bangun Kios Sendiri
Jumat 28-01-2022,18:35 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :