Mubazir, Bantuan Mesin Panen Jagung Senilai Rp 177 Juta Dikembalikan Petani

  XIV KOTO, rakyatbengkulu.com – Alat dan mesin pertanian (Alsintan) seharga Rp 177 juta dikembalikan petani ke Pemkab Mukomuko. Sempat bersyukur menerima bantuan, namun kemudian petani merasa diberatkan dengan alsintan tersebut.

Petani merasa, pemasukan tidak sebanding dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan petani.

BACA JUGA:  Bantuan Alsintan Bukan untuk Ketua Poktan

 Alsintan dimaksud, mesin panen jagung jenis Combine Harvester. Dikembalikan oleh Kelompok Tani (Poktan) Pulai Mayit Desa Lubuk Sanai III Kecamatan XIV Koto. “Sudah kami kembalikan ke Dinas Pertanian (Distan) Mukomuko,” kata Ketua Poktan Pulai Mayit, Edy Irwandi.

 Dijelasnya, pengembalian Alsintan jenis mesin panen kombinasi itu karena dianggap kurang bermanfaat. Bahkan dirasa membebani anggota kelompok. Lebih besar biaya operasional ketimbang pendapatan. ‘’Kita putuskan, Alsintasn itu kita kembalikan ke Dinas," ujarnya.

 Alsintan diterima poktan Pulai Mayit pada tahun 2019 lalu. Sekitar setahun poktan tersebut mengoperasikan alsintan. Setelah dievaluasi, disimpulkan kalau alsintan itu membebani poktan. Untuk menghindari kerusakan, serta mencegah mubazir, poktan pun mengembalikan ke Distan Mukomuko.

BACA JUGA:  Masih Berani Balap Liar? Inilah Akibatnya, Ortu Buat Pernyataan

 Kepala Distan Mukomuko, Apriansyah, ST, MT, membenarkan telah diterimanya pengembalian alsintan berupa alat panen jagung Futata HM-1J itu. Hingga kemarin, alsintan bernilai ratusan juta rupiah itu belum diperuntukkan kembali penggunaannya. "Ya alasannya kurang efektif. Jadi sudah dikembalikan dengan kita,” kata Apriansyah.

 Diakui Apriansyah, bahwa Alsintan itu baru akan efektif digunakan ketika luasan tanam jagung mencapai 50 hektare atau lebih. Ia pun memastikan alsintan tersebut akan diserahkan ke poktan lain, jika memang memenuhi ketentuan. Jadi poktan yang mengajukan permohonan harus memastikan kemampuan dan efektivitas penggunaan alsintas itu. (hue)