TAUSIYAH: Keistimewaan Bulan Rajab

Jumat 11-02-2022,09:45 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

    KAMIS 3 Februari 2022 lalu, umat Islam telah memasuki bulan Rajab 1444 H, Rajab merupakan salah satu dari 3 bulan lainnya yang dimuliakan oleh Allah SWT, yakni Zulkaida, Zulhijah, dan Muharram.

Pada zaman dahulu, orang Arab memuliakan Rajab melebihi bulan-bulan lainnya. Hingga muncul sebuah julukan bahwa bulan Rajab adalah Al-Ashabb yang memiliki arti yang mengucur atau menetes. Dijuluki demikian karena derasnya tetesan kebaikan pada bulan ini.

Bulan Rajab juga mempunyai julukan Al-Ashamm yang berarti tuli, lantaran pada bulan ini tidak terdengar adanya peperangan. Selain itu, bulan Rajab memiliki sebutan Rajam, karena pada waktu itu para setan dikutuk dan dilempari sehingga tidak menyakiti para kekasih Allah dan orang-orang saleh.

Pada bulan Rajab, umat Islam tidak diperbolehkan untuk berperang kecuali bersifat defensif karena diserang. Hal ini dilakukan, lantaran pada bulan ini Rasulullah SAW mengingatkan kepada umatnya untuk memperbanyak beribadah dan menghindari perbuatan dosa.

Rajab dapat dimaknai sebagai bulan persiapan  jasmani, rohani, dan ekonomi seorang muslim untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Pada bulan ini juga, Rasulullah SAW melakukan Isra dan Mikraj. “Setahun berputar sebagai mana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan.

Diantaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bulan Rajab merupakan bulannya Allah SWT. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW menyerukan kepada umatnya untuk memperbanyak amalan-amalan kebajikan dan meninggalkan perbuatan dosa terkhusus di bulan itu.

 
Amalan
          Pertama, Membaca doa ketika memasuki bulan Rajab. Rasullah SAW mencontohkan sendiri bagaimana beliau menyambut masuknya bulan Rajab demean membaca doa. Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawidalam Kitab Al-Adzkâr yang diterbitkan Darul Hadits, Kairo, Mesir menyebutkan bahwa doa yang dibaca Rasulullah saat memasuki bulan Rajab adalah:

“Allahumma bariklana fi rajaba wasya'bana waballighna ramadhana” .Artinya: “Duhai Allah, berkahilah kami padabulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

Kedua, Memperbanyak Puasa. Puasa merupakan salah satu amalan yang akan dilipatgandakan  pahalanya di bulan Rajab. Beberapa jenis puasa sunah yang dapat dilakukan meliputi puasa Senin dan Kamis, puasa Ayyamul Bidh (Hari-hari Putih), serta puasa Daud.

Penggandaan pahala puasa dijelaskan dalam sebuah perkataan dari Abdullah bin Abbas RA sebagai berikut:“Allah mengkhususkan  empat bulan ter sebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak”(Lataif Al-Ma’arif,2009:207)

Ketiga,  Memperbanyak Sedekah. Keempat. Memperbanyak Berzikir dan Beristigfar. Amalan terakhir yang mudah dilakukan oleh seorang muslim ketika menyambut bulan Rajab adalah dengan memperbanyak zikir dan istigfar kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW menyerukan kepada umatnya untuk menghindari perbuatan dosa ketika bulan Rajab. (iks)

Tags :
Kategori :

Terkait