Dilintasi Hartop Bermuatan Sawit 2 Ton, Jembatan Tua Putus

Jumat 11-02-2022,10:58 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

    AIR DIKIT, rakyatbengkulu.com –  Satu unit mobil hartop modifikasi menjadi pikap, terjun bebas ke Sungai Air Dikit Desa Pondok Lunang sekitar pukul 14.30 WIB, (10/2). Mobil bermuatan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit seberat 2 ton itu, mencoba melintasi jembatan gantung yang sudah berusia sekitar 12 tahun, membentang di atas sungai tersebut.

Naasnya, saat melintasi jembatan, lantai tengah jembatan jebol. Rangka kawat baja penghubung antar lantai ikut putus. Alhasil, mobil beserta sopir jatuh ke sungai. Sopir bernama Gunawan itu, berhasil selamat setelah  melompat ke luar dari mobil.

BACA JUGA:  Dua PPPK Mundur, Alasannya Simpel Sekali Kemudian berenang ke tepi sungai. “Mobil dan muatannya masih di dasar sungai,” kata Kades Pondok Lunang, Burhandari dikonfirmasi RB. Kejadian itu membuat heboh warga setempat.

Apalagi jembatan tersebut merupakan perlintasan warga dua desa. Yakni Desa Pondok Lunang dan Desa Bumi Mulya Kecamatan Penarik. Selain itu, jembatan itu juga akses warga mengeluarkan dan mengangkut hasil perkebunan sawit warga.

“Kalau melewati jembatan, jarak tempuh antar dua desa ini hanya sekitar 4 kilometer. Masih ada akses lain, tapi jaraknya jauh. Bisa sampai belasan meter. Makanya selama ini banyak warga yang bergantung dengan akses jembatan ini. Termasuk untuk mengangkut hasil perkebunan,” sampainya.

 Satu unit alat berat jenis eksavator  tiba di lokasi guna evakuasi.

Dikemukakan Burhandari, jembatan tersebut dibangun pada era Bupati Mukomuko H. Ichwan Yunus tahun 2009. Sejak selesai dibangun, jembatan sepanjang 80 meter itu tidak pernah mendapat perawatan atau rehab berat.

“Jadi konstruksi jembatan sudah lapuk, besinya berkarat, saking tuanya,” kata Kades.

BACA JUGA:  Hilang Kontrol, Bus Hantam Dinding SD Diakuinya, pemerintah desa telah berulang kali mengusulkan ke Pemkab Mukomuko untuk penanganan jembatan tersebut. Bukan saja pemeliharaan, tapi juga mengajukan pergantian menjadi jembatan permanen. Mengingat pentingnya keberadaan jembatan tersebut.

Cek Kerusakan
 “Keberadaan jembatan ini cukup vital. Bukan saja menjadi akses mengeluarkan hasil perkebunan, juga akses warga dari Kecamatan Air Dikit dan Penarik. Kami berharap dibangun baru, jembatan permanen,” sampainya.

 Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Mukomuko, Budiarto, ST membenarkan jembatan sudah berusia sekitar 12 tahun.

Sejak usai dibangun, jembatan hanya mendapat pemeliharaan ringan. Seperti pengencangan baut-baut yang longgar dan mengganti lantai jembatan yang lapuk.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait