SELUMA - Komisi II DPRD Kabupaten Seluma melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di RSUD Tais. Ini dilakukan pascaviral di media sosial (Medsos) tentang seorang ibu yang anaknya ditolak berobat saat datang ke RSUD Tais.
Hal itu membuat kesal Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Seluma Sudi Hermanto, ST.
Bahkan dirinya meminta Direktur RSUD Tais mundur dari jabatan.
BACA JUGA: RSUD Tais Diminta Tanggung Jawab Soal Tes Swab Berbeda
“Jika tidak sanggup, Direktur silakan mundur saja. Dari pada malu karena kinerja RSUD Tais selalu bermasalah,” ata Sudi Hermanto saat Sidak, Rabu (16/2).
Direktur RSUD Tais didesak mundur, bukan tanpa alasan.
Karena selama ini RSUD Tais selalu dikeluhkan masyarakat, terkait pelayanan yang buruk.
Hingga, kerap kali menjadi sorotan karena bermasalah.
Mulai dari kasus pasien ditolak, sampai dengan oknum pembuat administrasi palsu terkait rapid tes.
“Tahun lalu kita juga sudah sidak ke RSUD Tais, ya katanya akan diperbaiki pelayanan. Hari ini kembali terulang, kita juga sudah tak enak dengan aduan masyarakat karena kita janjikan akan membina RSUD Tais ini, masa kita terus sampaikan ke masyarakat akan membina sementara RSUD Tais tidak ada perubahan,” terangnya.
Dirut Tak di Tempat
Menariknya, saat sidak ke sejumlah ruangan di RSUD Tais, rombongan Komisi II DPRD Seluma tidak didampingi oleh Direktur RSUD Tais.
Rombongan baru disambut saat akan pulang, itupun yang menemui bukan Direkrtur RSUD melainkan perwakilan manajemen.
“Kita akan segera panggil manajemen RSUD Tais karena saat kita sidak Direktur tidak
keluar,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat Sidak pihaknya juga menemukan di beberapa ruangan fasilitas toilet rusak sementara pasien di ruangan full.
Bahkan anggota Komisi II sempat geleng-geleng kepala melihat kondisi RSUD Tais.
“Ini akan kita sampaikan dalam rapat nanti,” ujarnya.
Sementara terkait dengan pasien ditolak dibenarkan kepala ruangan Intalasi Gawat Darurat (IGD).
Pihak IGD RUSD berasalan waktu sangat singkat, saat akan dipanggil kembali ternyata pasien anak itu sudah dibawa ibunya pergi.
“Tadi mereka klarifikasi dengan kami memang ada kejadian tersebut tapi menurut mereka pasien terlalu menyudutkan RSUD Tais,” ungkap Sudi.
Sementara itu, mewakili atasannya Kabid Keperawaran dr. Raden Ananta menjelaskan,
memang saat itu ada pasien datang ke IGD.
Namun, versinya saat itu perawat dan dokter agak telat penanganan pasien sehingga pasien langsung pergi.
Itu berlangsung sekitar 3 menit.
“Perawat juga menunggu instruksi dokter, jadi waktu sangat singkat 3 menit dari kamera CCTV bisa dicek, nah informasi yang beredar terlalu menyudutkan RSUD Tais,” ujarnya.
BACA JUGA: Setengah Jam Menegangkan, Suami Bacok Istri Dipicu Cemburu
Diketahui sebelumnya, viral penolakan pasien ini diposting di media sosial Faceebok dengan nama akun ayuk Teta yang kesal terhadap pelayanan RSUD Seluma.
Anaknya yang mengalami demam tinggi lima hari, dibawa ibunya ke IGD, menggunakan sepeda motor.
Baca Selanjutnya>>>