BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Sudah beberapa hari ini, minyak goreng (Migor) program satu harga dari pemerintah pusat sudah tak bisa dibeli lagi di pasar tradisional. Hal ini dikarenakan stoknya sudah tidak ada lagi. Bahkan saat ini pedagang pasar tradisonal hanya menjual minyak goreng dengan harga lama yakni Rp 38 ribu/2 liter. Harga itu sangat jauh dari harga minya goreng subsidi yang hanya Rp 14 ribu/liter.
Terkait hal tersebut, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini, untuk melakukan penimbunan barang. “Jangan sampai ada supplier dan distributor yang melakukan penimbunan. Ini penting, jangan berani coba coba ada supplier dan distributor yang melakukan penimbunan dalam situasi sulit seperti ini,” tegas Rohidin, Selasa (22/2). BACA JUGA: Katanya Stok Kosong, Disidak Petugas Ada Migor di Gudang Dijelaskannya, untuk meminimalisir hal tersebut pihaknya telah bersinergi dengan Kabupaten dan kota melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bengkulu akan melakukan pengecekan berkala. Baik untuk stok dan harga sembako maupun untuk harga minyak goreng dan kedelai. Yang saat ini tengah dikeluhkan masyarakat. Akan tingginya harga dua komunitas tersebut. “Kita juga sudah bersurat menyampaikan ke Kementerian Perindustrian dan Perdagangan terkait kebutuhan kuota daerah. Kalau posisi sekarang secara nasional. Memang kondisi di lapangan terbatas,” papar Rohidin.Gubernur Ingatkan Tak Ada Penimbunan Migor
Rabu 23-02-2022,16:06 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :