Pembelajaran di Sekolah Sesuai Zona

Selasa 01-03-2022,13:15 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat melalui Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Zahirman  menjelaskan jika saat ini melihat dari adanya peningkatan Covid-19 di Provinsi Bengkulu, untuk pembelajaran siswa di sekolah mengikuti aturan yang termuat dalam SE tiga menteri.

Pasalnya, kondisi satu daerah dengan yang lainnya saat ini berbeda. "Untuk kapasitas belajar tatap muka maupun daring (belajar online, red) ini bervariasi. Sesuai masing-masing kondisi di daerah, kan itu berbeda status level nya," kata Zahirman.

Dijelaskannya, untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah diterapkan sesuai zona dan kondisi masing-masing daerah. Mengingat saat ini mulai nampak adanya lonjakan kasus konfirmasi positif covid-19.

Untuk itu, ia menginstruksikan jajarannya agar memastikan proses edukasi untuk para siswa-siswi. Namun tetap menerapkan protokol kesehatan. Juga pihaknya mewajibkan menerapkan prokes di sekolah.

BACA JUGA;  Tingkatkan Kreativitas Pendidikan, Pengurus BAN SM Dilantik "Pastikan perketat disiplin prokes, apalagi untuk kelas 12 itu, akan ujian," sampainya. Dijelaskannya, pembelajaran untuk kelas 12 ini dimaksimalkan. Meskipun untuk pembelajaran di sekolah dioptimalkan.

Namun bila melihat di beberapa daerah mengalami peningkatan status zona, maka ia mewanti-wanti agar pihak sekolah tidak lengah.

 
Tetap Prokes
Pasalnya, pihaknya tidak menghendaki adanya penyebaran covid-19 di sekolah. Sehingga, di sekolah nanti diwajibkan  tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19 tetap dilaksanakan dengan ketat.

"Tatap muka sudah  dilaksanakan, dengan kapasitas sesuai zona nya. Kalau kota kan masuk PPKM level III jadi 50  persen. Kita wajibkan untuk menerapkan prokes," ujarnya.

BACA JUGA:  Mobil Camat Tabrak Dua Wanita Kembar Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan saat ini hampir mulai dari awal tahun hingga kemarin kasus mencapai 3.973 konfirmasi. Lonjakan kasus ini, menjadi sinyal yang harus diperhatikan semua pihak. Apalagi, varian Omicorn telah terdeteksi di Provinsi Bengkulu.

"Beberapa hari terakhir kan kasus harian mencapai 200 per harinya. Tentu dilakukan tracing per kasus, agar terdeteksi yang terpapar," kata Herwan. Termasuk tracing di sekolah, pihaknya beberapa waktu terakhir melakukan pengambilan sampel. Didapati puluhan siswa reaktif untuk swab antigen.

Kemudian diambil tindakan untuk melakukan isolasi mandiri. Sekolah bersangkutan telah menerapkan hybrid dalam pembelajaran. "Kita antisipasi akan terjadinya kasus yang lebih luas. Penerapan protokol kesehatan itu harus disiplin," jelasnya.

Terutama untuk pengguna masker, lanjut Herwan, masker diganti maksimal empat jam setelah beraktivitas di luar.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait