Dinas TPHP Bengkulu Dorong Petani Kopi Tingkatkan Kualitas Kopi  

Jumat 25-03-2022,22:19 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

CURUP, rakyatbengkulu.com - Dalam rangka meningkatkan produksi kopi, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP), terus melakukan upaya mendorong meningkatkan kualitas kopi khas Bengkulu terutama kopi petik merah yang memiliki aroma dan citra rasa yang sangat berkualitas. Langkah konkrit terkait upaya meningkatkan produksi dan kualitas kopi yang baik, seperti melakukan intensifikasi tanaman, serta menjaga mutu pasca panen. Hal ini disampaikan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, saat meninjau lokasi kebun dan olahan kopi petik merah khas Bengkulu. Selain meninjau, rombongan dinas juga ikut memanen kopi yang siap panen di Sindang Dataran Desa IV Suku Menanti Kabupaten Rejang Lebong, Rabu (23/3). Seperti diketahui, Bengkulu dikenal memiliki produk kopi petik merah yang telah dipasarkan dan sudah sangat populer serta memiliki citarasa yang tidak kalah dengan daerah penghasil kopi lainnya. Kepala DTPHP Provinsi Bengkulu, Ricky Gunawan mengatakan, kopi petik merah khas Bengkulu harus dikenal oleh masyarakat luar. Untuk itu kunjugannya sekaligus untuk mensosialisasikan kepada petani kopi untuk mendapatkan hasil kopi bernilai tinggi. “Saya mengimbau kepada petani kopi untuk memetik buah kopi yang sudah matang. Selain karena rasanya yang lebih nikmat, harga di pasaran juga lebih tinggi, ini untuk kesejahteraan petani,“ kata Ricky. Hal ini dilakukan guna mengedukasi dan membina petani kopi untuk memanen kopi saat kopi sudah benar-benar matang atau berwarna merah, Ini akan meningkatkan kualitas kopi khas Bengkulu. “Jika kita benar-benar panen kopi petik merah, maka nilai beli dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan kopi petik pelangi sehingga ini dapat meningkatkan pendapatan petani. Harga kopi petik merah menembus harga Rp 40 ribu per kilo,” terang Ricky. Sementara, Ketua Kelompok Tani Sintaro, Budi Utomo mengatakan, untuk menghasilkan kopi unggulan tidaklah mudah, petani harus meningkatkan kualitas biji yang berkualitas. Untuk harga kopi petik merah dibanderol dengan harga bervariasi tergantung dari jenis kopinya yakni dari harga Rp 33 ribu hingga Rp 40 ribh per kilo. “Untuk saat ini penjualan kopi kita hanya seputar Kota Bengkulu saja, saya berharap nantinya penjualan kopi dapat di ekspor hingga luar negeri,“ tutur Budi. Budi juga menambahkan, sistem panen petik merah atau hanya memanen kopi yang benar-benar masak, ini banyak dipesan oleh para konsumen dan pelaku usaha guna dikonsumsi maupun diolah menjadi bubuk kopi berkualitas tinggi. “Sejauh ini, petani di daerah itu masih banyak yang memetik kopi secara asalan,semua biji kopi yang ada di batang baik sudah masak maupun yang masih hijau langsung dipetik dengan alasannya jika dipanen semua nantinya hilang diambil orang,” Jelas Budi. (gik/prw)

Tags :
Kategori :

Terkait